TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengimbau kepada para kadernya tidak terbuai dengan elektabilitas tinggi yang diperoleh partainya dalam berbagai survei. Menurut Hasto, para kader harus tetap aktif menemui masyarakat sampai Pemilu 2024.
Hasto menyatakan bahwa hasil survei yang terus menunjukkan PDIP sebagai pemenang pemilu sangat mungkin berubah. Karena itu, dia meminta para kader partai banteng tidak merasa nyaman.
"Berpolitik ikuti aturan main, jangan karena survei tertinggi lalu merasa menang. Kita tidak boleh merasa nyaman. Survei itu instrumen yang dalam hitungan hari bisa berubah," ujar Hasto saat memberikan Bimbingan Teknis kepada para kader PDIP di Hotel Paragon, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Juni 2022.
Hasto menjelaskan, kemenangan partai ditentukan dari gerakan kader di akar rumput, bukan dari mobilisasi elite. Hasto pun meminta para kader patuh dan tunduk kepada arahan dan keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Jangan mudah terbawa arus, komando akan diberikan oleh Ketum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri. Ketika komando diberikan maka seluruh elemen partai akan bergerak dalam satu rampak barisan dengan penuh optimisme memenangkan Pemilu 2024, membuat hatrick," kata Hasto.
Dalam survei terbaru yang diadakan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), PDIP bakal kembali menjadi partai pemenang pemilihan umum jika digelar hari ini. Dalam survei itu dipaparkan PDIP mendapat dukungan terbesar 23,7 persen, sementara di bawahnya ada Gerindra dengan 9,2 persen Golkar 8,3 persen, PKB 6,2 persen, Demokrat 5,7 persen, PKS 2,5 persen, dan NasDem 2 persen.
"PDIP mengalami tren kenaikan dibanding Pemilu 2019 yang mendapat 19,3 persen dan naik menjadi 23,7 persen," ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam konferensi pers secara daring pada Kamis, 9 Juni 2022.
Sementara untuk Golkar dan Gerindra, Deni menyebut elektabilitas kedua partai tidak mengalami kenaikan atau perubahan. Bahkan, menurut Deni, elektabilitas kedua partai cenderung menurun.
"Begitu juga partai lain di parlemen tidak mengalami kemajuan, PPP dan PAN juga demikian, hanya PDIP yang hanya mengalami kemajuan dibandingkan 2019," kata Deni.
Hasil serupa tergambar dalam survei Charta Politika Indonesia. Dalam pemaparan hasil survei Senin kemarin, lembaga yang dipimpin oleh Yunarto Wijaya itu menyatakan PDIP berada di posisi teratas dengan perolehan suara mencapai 24,1 persen, diikuti oleh Gerindra 13,8 persen dan Golkar 11,3 persen. Meskipun demikian, jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan masih cukup besar, mencapai 15,8 persen.
Baca: Pemilu 2024, DPR Akan Sahkan 3 Anggota DKPP Usulan Mereka Hari Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini