TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ingin menggandeng Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai calon wakil presiden. Cak Imin menganggap Sri Mulani merupakan sosok yang mumpuni di bidang perekonomian.
Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo berpendapat, ucapan Cak Imin hanya sensasi politik. Dia mengatakan manuver seperti itu bukan yang pertama kali dan tidak mengagetkan.
“Menurut saya sekadar sensasi. Saya memaknai pernyataan tersebut tidak terlalu serius. Pernyataan itu muncul di tengah kebingungan PKB dalam konfigurasi koalisi,” katanya saat dihubungi, Ahad, 12 Juni 2022.
Karyono melihat dari rekam jejak PKB selama ini dalam kontestasi pemilu. Partai tersebut yang dipimpin Cak Imin pada akhirnya selalu bergabung pada koalisi besar yang memiliki peluang besar untuk menang dalam pemilihan presiden.
Dia mengatakan PKB selama ini menggunakan pendekatan probability (kemungkinan) dalam menentukan koalisi. PKB, kata Karyono, akan mengukur seberapa besar kemenangan dari poros koalisi yang tersedia.
“Dalam tiga kali pilpres yaitu sejak Pemilu 2004 hingga 2019, PKB selalu berada dalam koalisi yang memenangkan kontestasi pilpres,” ujarnya.
Manuver Cak Imin menyebut Sri Mulyani dalam radar PKB dinilai sebatas mencuri perhatian publik. Dari sisi figur kelembagaan, Karyono menilai PKB tidak memiliki magnet politik yang kuat untuk menggalang dukungan.
Sisi lainnya, Sri Mulyani adalah sosok profesional yang berprestasi dalam tata kelola keuangan negara. Namun elektabilitas Menteri Keuangan tersebut juga tidak naik drastis.
Selanjutnya: Ada calon lain yang dilirik Cak Imin selain Sri Mulyani..