TEMPO.CO, Jakarta - Pakar politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menyebut duet antara Ganjar Pranowo dan Khofifah Indar Parawansa dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024 kemungkinannya sangat kecil. Isu ini berkembang setelah Khofifah mengunggah foto kemesraannya dengan Ganjar di Instagram pribadinya.
Menurut Adi, kemungkinan Khofifah mendampingi Ganjar dalam Pilpres 2024 kecil karena dalam beberapa survei, elektabilitas Gubernur Jawa Timur itu yang masih berada di bawah 2 persen.
"Secara elektabilitas Ganjar butuh cawapres yang juga kuat, karena sejauh ini elektabilitas Ganjar belum kuat, maksimal di angka 45 persen," kata Adi saat dihubungi Tempo, Jumat, 10 Juni 2022.
Menurut Adi, untuk mengunci kemenangan di Pilpres 2024, setidaknya Ganjar harus meraih 40 persen elektabilitas. Sementara dalam survei yang digelar oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Mei 2022, elektabilitas Ganjar baru 30,3 persen.
Sehingga alih-alih berpasangan dengan Khofifah, Adi memprediksi Ganjar bakal memilih cawapres dengan elektabilitas tinggi seperti Sandiaga Uno atau Anies Baswedan hingga Prabowo Subianto.
"Kecuali elektabilitas Ganjar di atas 45-50 persen ke atas. Faktor cawapres tak terlampau penting seperti SBY periode kedua berpasangan dengan Budiono yang elektabilitasnya rendah, karena SBY elektabilitasnya saat itu mencapai 60 persen," kata Adi.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menjadi salah satu tokoh yang unggul dalam berbagai survei Pilpres 2024. Seperti dalam survei SMRC, pada simulasi pertanyaan spontan tentang capres yang akan dipilih dalam Pilpres 2024, nama Ganjar Pranowo terpilih sebagai top of mind dengan hasil 14,2 persen, diikuti Prabowo Subianto 13,2 persen, Joko Widodo 8,2 persen, dan Anies Baswedan 8,2 persen.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan, nama Ganjar mengalami peningkatan elektabilitas cukup besar sejak Maret 2021. Pada tahun lalu, elektabilitas Ganjar hanya 6,1 persen, Prabowo 13,4 persen, dan Anies 5,4 persen. Lalu pada bulan Mei 2022, elektabilitas Ganjar menyalip Prabowo dan jauh meninggalkan Anies.
Pada simulasi selanjutnya, SMRC menentukan 42 nama tokoh partai politik, ketua partai politik, dan nama yang banyak disebut di media massa untuk dipilih sebagai capres. Hasilnya, Ganjar Pranowo konsisten di urutan teratas dengan 22,5 persen.
"Ganjar unggul signifikan dengan calon lain seperti Prabowo 17,5 persen, Anies 13,2 persen dan nama-nama lain yang cukup jauh di bawah," kata Deni.
Dalam simulasi survei Pilpres 2024 dengan hanya tiga nama, Ganjar Pranowo tetap paling tinggi dengan 30,3 persen, Prabowo Subianto 27,3 persen, Anies Baswedan 22,6 persen, dan 19,9 belum tahu.
"Artinya, Ganjar Pranowo konsisten unggul, baik dalam simulasi banyak nama tadi. Tapi tidak ada yang mayoritas mutlak," kata Deni.
M JULNIS FIRMANSYAH