Cermat soal Pengadaan Alutsista, KASAU: Tak Hanya Dipakai 5 Tahun, tapi 40 Tahun

Reporter

Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat mengikuti upacara HUT TNI AU Ke-75 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta, Jumat 9 April 2021. Upacara tersebut dalam rangka memperingati HUT TNI Angkatan Udara ke-75 dengan tema Dilandasi Jiwa Ksatria, Loyal, Militan dan Profesional, TNI AU siap mendukung percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. ANTARA FOTO/Dispenau
Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat mengikuti upacara HUT TNI AU Ke-75 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta, Jumat 9 April 2021. Upacara tersebut dalam rangka memperingati HUT TNI Angkatan Udara ke-75 dengan tema Dilandasi Jiwa Ksatria, Loyal, Militan dan Profesional, TNI AU siap mendukung percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. ANTARA FOTO/Dispenau

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan TNI AU akan lebih cermat dan berhati-hati mengenai hal-hal yang berkenaan dengan persiapan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista).

"Kami betul-betul mempelajari, menyiapkan dengan hati-hati, dan cermat karena hitungannya adalah pembelian alutsista tidak digunakan dalam 3 sampai 5 tahun, tapi sampai 40 tahun. Tentunya, ini harus membutuhkan perencanaan yang cermat dari generasi ke generasi dan dilanjutkan," kata Fadjar saat memberikan sambutan dalam KASAU Awards 2022 di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis 9 Juni 2022.

Hal tersebut pun dia sampaikan untuk menanggapi pemberitaan pada beberapa waktu terakhir mengenai perkembangan alutsista yang akan dimiliki oleh TNI AU. Menurut Fadjar, pembelian alutsista dari TNI AU mengikuti arahan dari kebijakan-kebijakan para pihak yang memiliki kewenangan atas hal tersebut.

"Tentunya, itu semuanya kita mengikuti arahan dari kebijakan atau kebijakan yang di atas," kata dia.

Fadjar mengatakan pihaknya akan membangun Angkatan Udara yang memperhatikan perkembangan yang terjadi di lingkungan strategis (lingstra), seperti Laut China Selatan, ancaman keamanan, anggaran pemerintah, dan mempertimbangkan kebutuhan dalam pengamanan Ibu Kota Negara Nusantara.

"Kita ke depan akan memiliki ibu kota negara (yang baru), bagaimana TNI AU harus siap melindungi Ibu Kota Negara? Seperti apa dan alutsista apa yang kita butuhkan? Ke depan memang ada rencana strategis, ada dinamika oleh Bapak Menteri Pertahanan di dalam pemilihan-pemilihan alutsista yang tepat. Tentunya, dapat disesuaikan dengan ancaman, lingstra, dan kemampuan anggaran pemerintah," kata dia.

Adapun sejumlah alutsista yang dibutuhkan ke depannya, menurut Fadjar, di antaranya adalah pesawat peringatan dini atau pesawat command control, beberapa jenis pesawat tempur, dan persenjataan strategis.

"Ya sebutkan di sini Rafale dan F-15 EX atau yang nanti ke depan bisa jadi F-15 IDN, pesawat angkut, baik A400, C130 tipe J, pesawat helikopter, persenjataan lain UAV, dan lain sebagainya," ujar Fadjar.

Untuk mengoptimalkan persiapan pembelian alutsista, ia pun menyampaikan bahwa TNI AU membutuhkan masukan masukan dari para pecinta kedirgantaraan. "Sekali lagi, saya membuka pintu untuk saran masuk dari seluruh rekan-rekan yang ada," ujar dia.

Baca: Panglima TNI Buka Suara Soal Pertahanan IKN Nusantara yang Dianggap Rawan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.








Kisah Satrad 226 Buraen, Markas Radar Pemantau TNI AU di Bagian Selatan Terluar Indonesia

9 hari lalu

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo melakukan kunjungan kerja ke markas Satuan Radar 226 Buraen, Nusa Tenggara Timur pada Ahad 19 Maret 2023. TEMPO/Mirza bagaskara
Kisah Satrad 226 Buraen, Markas Radar Pemantau TNI AU di Bagian Selatan Terluar Indonesia

TNI AU memiliki Markas Satuan Radar 226 Buraen di NTT. Markas ini telah puluhan tahun menjaga keamanan wilayah selatan Indonesia.


Perkuat Pertahanan Udara, KSAU akan Perbarui Radar di Markas Satrad 226 Buraen

10 hari lalu

KSAU Fadjar Prasetyo berserta rombongan berfoto bersama Radar Thomson TRS 2215 R di Satrad 226 Buraen, Nusa Tenggara Timur. TEMPO/Mirza Bagaskara
Perkuat Pertahanan Udara, KSAU akan Perbarui Radar di Markas Satrad 226 Buraen

KSAU Fadjar Prasetyo menyebut radar pemantau yang berada dalam Satrad tersebut merupakan teknologi lawas.


TNI AU Rencanakan Pembaruan Teknologi Radar Militer

10 hari lalu

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo melakukan kunjungan kerja ke markas Satuan Radar 226 Buraen, Nusa Tenggara Timur pada Ahad 19 Maret 2023. TEMPO/Mirza bagaskara
TNI AU Rencanakan Pembaruan Teknologi Radar Militer

TNI AU berencana mengganti radar-radar tua yang masih beroperasi hingga saat ini.


TNI AU Kirim 4 Pesawat Tempur EMB-314 Super Tucano ke Biak, Ini Spesifikasinya

12 hari lalu

Pilot pesawat Super Tucano bersiap lepas landas di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis, 16 September 2021. Empat pesawat tempur taktis dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang tersebut berada di wilayah Bali dalam rangkaian operasi Garda Samudera yang merupakan patroli pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
TNI AU Kirim 4 Pesawat Tempur EMB-314 Super Tucano ke Biak, Ini Spesifikasinya

TNI AU tempatkan 4 pesawat EMB-314 Super Tucano di Pangkalan TNI AU Manuhua, Biak. Berikut spesifikasinya pesawat tempur ini.


Menhan Prabowo Subianto Berencana Beli Pesawat Tempur Bekas

22 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menghadiri undangan Presiden UAE Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Abu Dhabi, Kamis. 23 Februari 2023. ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto
Menhan Prabowo Subianto Berencana Beli Pesawat Tempur Bekas

Prabowo Subianto memastikan Indonesia akan mendatangkan pesawat tempur bekas sebelum kedatangan 6 Dassault Rafale dari Prancis.


Jokowi Serahkan Pesawat Super Hercules C-130 J ke Prabowo, 4 Lagi Menyusul

22 hari lalu

Sejumlah wartawan mengambil gambar proses penyambutan pesawat (water salute) Pesawat C-130J Super Hercules A-1339 yang baru tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, 6 Maret 2023. Pesawat C-130J Super Hercules A-1339 buatan AS merupakan pesawat pertama dari lima unit yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk TNI AU. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Jokowi Serahkan Pesawat Super Hercules C-130 J ke Prabowo, 4 Lagi Menyusul

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan Indonesia akan menambah armada Super Hercules C-130 J meski sudah memesan 5 buah.


Berikut Spesifikasi Pesawat C-130J Super Hercules yang Dipesan TNI AU

24 hari lalu

Pesawat Hercules C 130 Tipe J mendarat di Landasan Udara Halim Perdanakusumah pada Senin 6 Maret 2024 dari Amerika Serikat. Dok TNI AU
Berikut Spesifikasi Pesawat C-130J Super Hercules yang Dipesan TNI AU

Pesawat C-130J Super Hercules yang dipesan TNI AU telah mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma hari ini. Berikut speknya


TNI AU Sambut Kedatangan Pesawat Hercules C 130 Tipe J di Lanud Halim

24 hari lalu

Pesawat Hercules C 130 Tipe J mendarat di Landasan Udara Halim Perdanakusumah pada Senin 6 Maret 2024 dari Amerika Serikat. Dok TNI AU
TNI AU Sambut Kedatangan Pesawat Hercules C 130 Tipe J di Lanud Halim

TNI Angkatan Udara menyambut kedatangan pesawat Hercules C-130 Tipe J-30 Super Hercules A-1339 yang mendarat di Lanud Halim Senin 6 Maret 2023


Manfaat dan Cara Kerja Alat Pelumpuh Drone, Cegah Orang Iseng dan Berbagai Kejahatan

24 hari lalu

Seekor elang emas meraih drone dalam latihan militer di pangkalan Angkatan Udara  Mont-de-Marsan, Prancis, 10 Februari 2017. Militer Prancis melatih burung elang untuk mengantisipasi mata-mata dengan menggunakan drone. REUTERS / Regis Duvignau
Manfaat dan Cara Kerja Alat Pelumpuh Drone, Cegah Orang Iseng dan Berbagai Kejahatan

Alat pelumpuh drone digunakan untuk 'mematikan' drone yang terbang tanpa izin.


TNI AU Ungkap Pesawat Susi Air Tidak Cantumkan Bandara Paro dalam Security Clearance

27 hari lalu

TNI-Polri menyiapkan operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang disandera TPN Papua Barat sejak 7 Februari lalu.
TNI AU Ungkap Pesawat Susi Air Tidak Cantumkan Bandara Paro dalam Security Clearance

TNI AU menyatakan Security Clearance yang diajukan pihak Susi Air tak mencantumkan Bandara Paro.