TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah orang yang mengaku eks narapidana terorisme ikut dalam deklarasi mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Mereka juga diberi kesempatan bersama deklarator lainnya yang berasal dari organisasi Islam untuk menyampaikan keterangan resmi atas deklarasi ini.
"Saya mewakili teman-teman eks narapidana atau napi terorisme, mendukung pencalonan Pak Anies sebagai Capres karena kami menginginkan adanya perubahan yang lebih baik buat bangsa dan negeri ini," kata Kartono, salah satu eks narapidana yang juga deklarator dalam acara di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2022.
Kartono menyebut dirinya masuk Lapas Tangerang atas kasus terorisme pada 2018 dan baru bebas 17 Agustus 2021. Ia hadir dengan sejumlah rekan narapidana terorisme lainnya. Sementara rekan narapidana lainnya yang hadir, kata dia, ada yang ditahan di Lapas Gunung Sindur hingga Lapas Cipinang.
Kartono mengaku baru dihubungi untuk menghadiri acara ini minggu lalu. Ia juga tak menduga akan bertemu eks simpatisan Front Pembela Islam (FPI) hingga Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam acara ini. Seperti diketahui FPI dan HTI telah dibubarkan oleh pemerintah.
Selain Kartono dan narapidana terorisme lainnya, acara ini memang berisi orang-orang yang mengaku simpatisan organisasi Islam tersebut. Dari Habib Alif Akbar bin Abdurahman Al Yamani, eks simpatisan FPI, hingga Zainal Abidin, eks simpatisan HTI.
Kartono lanjut menceritakan alasannya hadir di acara ini bersama eks narapidana terorisme lainnya. "Jadi bukan masalah FPI HTI, kami lihat sosok Pak Anies, kalau dilihat track record mengurus Jakarta, kami dapati banyak fenomena positif," kata dia.
Kartono melihat banyak perbaikan di lini kehidupan dan suasana yang lebih baik ketika Anies memimpin DKI Jakarta. Dengan modal tersebut, Ia berharap nantinya perbaikan dengan skala lebih luas bisa dilakukan ketika Anies menjadi RI 1 alias presiden.
Sementara itu, Alif Akbar yang ikut memberikan pernyataan usai deklarasi dukungan ke Anies Baswedan itu mengatakan pihaknya tak khawatir dengan nasib deklarasi ini ke depan dengan adanya latar belakang para peserta yang beragam. Ia menyebut masyarakat Indonesia sudah cerdas menilai segala sesuatu yang sudah terjadi di bangsa dan negara ini.
"Saya yakin dengan statement tadi tak ada masalah, tak ada yang sifatnya perselisihan, ya kami dukung siapa-siapa sah-sah aja kan," kata dia.
Baca juga: Pengakuan Peserta soal Kericuhan di Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini