TEMPO.CO, Lumajang - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meninjau para penyintas erupsi Gunung Semeru yang menempati hunian tetap (huntap) hunian sementara (Huntara) di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis, 2 Juni 2022. Ma'ruf pun menyatakan dirinya merasa betah jika harus tinggal di huntap dan huntara yang dibangun pemerintah itu.
Dalam kunjungannya itu, Ma'ruf sempat berdialog dengan warga penyintas erupsi Gunung Semeru. Dia mendengar dari para pengungsi bahwa mereka betah tinggal di hunian barunya tersebut.
"Saya juga betah kalau tinggal di sini," kata Ma'ruf Amin menanggapi ucapan sejumlah warga.
Ma'ruf mengatakan bahwa pembangunan huntap dan huntara memang masih belum seratus persen selesai. Masih ada sejumlah huntap dan huntara yang masih dalam pengerjaan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah setempat. Ia memastikan bahwa proses itu tidak akan lebih dari tiga bulan sehingga para warga dapat segera menempati hunian baru.
"Akan diselesaikan dalam waktu yang singkat oleh BNPB dan pemerintah daerah. Sehingga dalam waktu paling lambat tiga bulan semua sudah selesai dan seluruh warga dapat masuk di sini," ujar mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Ia juga memastikan sertifikat kepemilikan akan diupayakan dalam waktu yang tak lama. Dia berharap semua hak-hak para warga penyintas APG erupsi Gunung Semeru dapat segera dipenuhi secara lengkap. Wapres berharap apa yang telah diberikan oleh pemerintah dapat dijaga dan dirawat dengan baik.
“Ini juga akan diupayakan terkait sertifikat,” jelas Wapres.
Terkait sertifikat kepemilikan, Wapres meminta kepada warga penerima agar tidak menjualnya. “Harapan kita ini jangan sampai ada yang menjual rumahnya,” imbuh Wapres.
Sebelumnya, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto dalam paparannya di depan Wapres Ma'ruf Amin, mengatakan perkembangan pembangunan huntap yang sampai saat ini sudah dalam tahap finalisasi sebanyak 1.887 unit dari total target yaitu 1.951 unit. Sehingga dalam hal ini menurut Kepala BNPB masih ada 64 unit lagi yang masih dalam proses pembangunan dan akan diselesaikan segera. Sementara itu pembangunan huntara telah mencapai 437 unit dan yang masih dalam proses ada sebanyak 441 unit. Huntara ini dibangun oleh 81 Non-Government Organisation (NGO) dilanjutkan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini