INFO NASIONAL -- Delegasi Indonesia akan mengikuti Konferensi Ketenagakerjaan Internasional atau International Labour Conference (ILC) ke-110. Sidang Pleno akan dilaksanakan pada 6 s.d 11 Juni 2022 secara hybrid, di mana akan dihadiri langsung oleh anggota-anggota ILO secara terbatas di Jenewa, Swiss, dan sisanya akan mengikuti melalui sambungan video.
“Sejak Pandemi COVID-19, penyelenggaraan ILC dilakukan secara virtual, namun untuk tahun ini dan seiring kondisi pandemi yang membaik, maka ILC diselenggarakan secara hybrid dengan pembatasan jumlah kehadiran fisik delegasi,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, baru-baru ini.
Pada ILC ke-110 ini, lanjut Anwar, Menaker Ida Fauziyah direncanakan akan hadir secara fisik. “Beliau diagendakan akan menyampaikan pernyataan nasional Indonesia pada sesi pleno,” ujarnya.
ILC merupakan pertemuan rutin dan forum tertinggi Organisasi Ketenagakerjaan Internasional atau International Labour Organizational (ILO), yang menetapkan kebijakan internasional mengenai ketenagakerjaan dan diselenggarakan setiap tahun sekali di Jenewa, Swiss. Pertemuaan ILC dihadiri oleh perwakilan tripartit (perwakilan pemerintah, pengusaha, dan pekerja/buruh) dari seluruh negara anggota ILO, yang saat ini berjumlah sebanyak 187 negara anggota.
Agenda pertemuan ILC terbagi menjadi agenda tetap yang terdiri dari Laporan Ketua Governing Body (GB) ILO dan Dirjen ILO; Pembahasan usulan program dan anggaran ILO; serta Informasi dan laporan mengenai Konvensi dan Rekomendasi. Untuk tahun ini, pertemuan ILC memasuki sesi ke-110, dimana rangkaian pertemuan terdiri dari sesi pleno, serangkaian pertemuan komite, group, GB ke-344 bis Session dan GB ke-345.
“Setiap delegasi memiliki hak bersuara dan hak mengungkapkan pendapat yang sama untuk membahas isu-isu terkini yang dihadapi dunia ketenagakerjaan,” kata Anwar Sanusi.
Pada rangkaian ILC ke-110 di Jenewa, lanjut dia, juga diagendakan Menaker Ida Fauziyah akan menghadiri Pertemuan Tahunan Non-Aligned Movement Labour Ministers (NAM) atau Gerakan Non-Blok (GNB).
“Kami berharap, dalam mengikuti sidang ILC kali ini Delegasi Tripartit Indonesia, nantinya dapat tetap serius dan berpartisipasi aktif dalam setiap agenda ILC,” kata Anwar. Dalam menanggapi isu-isu ketenagakerjaan yang dibahas pada ILC ke-110 ini, menurutnya Indonesia harus tetap mempromosikan upaya-upaya mitigasi yang telah dikeluarkan, khususnya kebijakan dan program dari Kementerian Ketenagakerjaan dan kebijakan-kebijakan nasional lainnya dalam ketenagakerjaan. (*)