TEMPO.CO, Jakarta -Pemilihan Umum dan Presiden 2024 masih dua tahun lagi, namun pada 12 Mei 2022, tiga partai politik Indonesia telah mendeklarasikan berdirinya Koalisi Indonesia Bersatu sebagai ancang-ancang.
Tiga partai politik tersebut, mengutip Tempo, adalah PPP, PAN, dan Golkar. Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu bertujuan untuk memenuhi ambang batas minimum pencalonan sekaligus memenangkan Pemilihan Umum dan Presiden 2024.
Meskipun tujuan pembentukannya tampak jelas, berbagai tujuan-tujuan lain dari Koalisi Indonesia Bersatu masih dipertanyakan.
Dilansir dari bisnis.com, beberapa ketua partai politik yang menginisiasi pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu memberikan jawaban.
Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar, menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu merupakan sebuah ikhtiar untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih maju.
"Bersatu dalam nama koalisi berasal dari gabungan simbol Golkar, PAN, dan PPP. Beringin lambangnya Golkar, Surya lambangnya PAN, dan baiTullah adalah lambangnya PPP," ungkap Airlangga sebagaimana dikutip dari bisnis.com, 15 Mei 2022.
Pendapat yang berbeda diungkapkan oleh Arief Poyuono, politikus Partai Gerindra.
Dilansir dari partaigolkar.com, Arief mengungkapkan bahwa pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu jelas merupakan manuver Airlangga Hartarto untuk memenangi Pemilihan Presiden 2024. Ia menganggap bahwa Airlangga merupakan sosok yang paling mungkin maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024.
“Airlangga sulit disaingi karena menjadi tokoh sentral yang diberikan mandat penuh oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperbaiki dan memulihkan perekonomian masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19,” jelas Arief sebagaimana dikutip dari partaigolkar.com, 20 Mei 2022.
Sementara itu, Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN, menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu merupakan koalisi gagasan.
"Koalisi untuk membangun Indonesia dengan pikiran, nilai, semangat, dan impian-impian besar. Tentu untuk mewujudkannya perlu kebersamaan," ujar Zulkifli seperti dikutip dari bisnis.com, 15 Mei 2022. Lebih lanjut, Zulkifli berpendapat bahwa pembentukan koalisi penting untuk kemajuan bangsa.
Sebab, bangsa besar seperti Indonesia memerlukan uluran tangan dari berbagai pihak dalam pembangunannya.
Berbeda dengan para ketua partai politik, Lembaga Survei KedaiKOPI memiliki spekulasi tersendiri di balik pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu.
Henri Satrio, pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, menyatakan bahwa pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu bisa jadi merupakan langkah untuk menyelamatkan seorang politisi yang sedang naik daun, tetapi didepak partainya, yakni Ganjar Pranowo.
“PDIP tidak akan mengusung Ganjar, tetapi Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Padahal, sosok Ganjar dinilai kandidat potensial karena memiliki elektabilitas tiga teratas menurut sejumlah lembaga survei,” ungkap Henri seperti dikutip dari bisnis.com, 15 Mei 2022.
Tiga partai dalam Koalisi Indonesia Bersatu, menurut Henri, siap menampung Ganjar pada Pilpres 2024.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca : PKB Siap Gabung Koalisi Indonesia Bersatu dengan Syarat, PAN: Terlalu Cepat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini