Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Semarang mencatat 1.255 kepala keluarga terdampak banjir rob yang menggenangi pesisir Ibu Kota Jawa Tengah tersebut sejak Senin, 23 Mei 2022. Rob menerjang wilayah utara Kota Semarang karena tanggul tak mampu menahan air laut yang pasang.
Warga terdampak rob itu tersebar di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara dan Kelurahan Kemijen Kecamatan Semarang Timur. Kondisi geografis turut menghambat surutnya air.
"Membutuhkan pompa tambahan untuk mengeluarkan air yg masih menggenang," kata Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono pada Selasa, 24 Mei 2022.
Air rob tersebut masuk ke rumah warga Semarang yang ketinggiannya lebih rendah dari jalan. Meski terdampak rob belum ada warga yang dievakuasi ke pengungsian.
"Tetap bertahan di dalam rumah. Sebagian sementara tinggal di rumah tetangga yang lebih tinggi," ujar dia.
Hari ini Pemerintah Kota Semarang mendirikan dapur umum untuk menyuplai makanan warga korban rob. "Mendirikan dapur umum di Kantor Kecamatan Semarang Utara," kata Winarsono.
Rob juga masih menggenangi kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang yang kemarin menjadi titik terparah. Hari ini para karyawan di kawasan pelabuhan mengevakuasi kendaraan yang kemarin tak sempat dibawa pulang karena terendam banjir.
Banjir rob juga melanda daerah lain di pesisir Jawa Tengah antara lain. Di Kabupaten Demak jalur pantai utara yang baru ditinggikan tahun lalu turut tergenang. "Untuk Kabupaten Demak di daerah Sayung," ungkap Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jawa Tengah, Dikki Rulli.
Sementara daerah lain yang masih terdampak banjir rob, BPBD masih mengumpulkan datanya. "Sedangkan untuk Kabupaten Pati, Jepara, Kendal, Batang, Pekalongan, Tegal, Brebes serta Kota Pekalongan dan Kota Tegal segera kami kabari kembali," kata dia.
Baca juga: Banjir Rob Setinggi 1,5 Meter Rendam Kawasan Pelabuhan Semarang
JAMAL A. NASHR
Iklan
