Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

12 Tahun Ainun Habibie Wafat, Perjuangan Fatwa Halal Donasi Mata untuk Tunanetra

Reporter

image-gnews
Kediaman Hasri Ainun Habibie, Jl Patra Jasa Kuningan 13, Jakarta Selatan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Kediaman Hasri Ainun Habibie, Jl Patra Jasa Kuningan 13, Jakarta Selatan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 22 Mei 2010 silam, Hasri Ainun Habibie meninggal dunia. Ainun mangkat di usianya yang ke-72 tahun setelah mengidap penyakit bronkitis dan lemah jantung. Istri mendiang BJ Habibie itu dirawat di rumah sakit di Jerman sejak 24 Maret 2010.

Hasri Ainun Habibie atau lebih dikenal dengan nama Ainun Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Namanya, yang diambil dari Bahasa Arab, memiliki arti seorang anak dengan mata yang indah. Ainun lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 11 Agustus 1937. Ainun lahir di keluarga yang mencintai pendidikan. Dia menyelesaikan pendidikan sekolah dasar, serta sekolah lanjutan di Bandung.

Semasa SLTP, sekolahan Ainun bersebelahan dengan sekolahan BJ Habibie. Bahkan saat SLTA, keduanya bersekolah di tempat yang sama. Kala itu Habibie menjadi kakak kelas Ainun. Setamat Ainun dari SLTA, dia hijrah ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan sarjana.

Wanita yang digambarkan Habibie sebagai sosok yang tenang ini mengambil Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia. Kemudian setelah lulus dari UI, berbekal ijazah dari FK UI, Ainun diterima bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta. Ainun dipercaya bekerja di bagian perawatan anak-anak.

Sementara Ainun mengenyam pendidikan di UI, Habibie melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung. Namun tak sempat selesai. Habibie kemudian dikirim orang tuanya ke Jerman Barat untuk melanjutkan pendidikan. Habibie masuk ke Universitas Technische Hochscheule di kota Achen, Jerman Barat. Rudy Habibie, sapaannya, mengambil studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang. Dia menerima gelar diplom ingineur pada 1960.

Setelah beberapa tahun di Jerman, Habibie berkesempatan untuk pulang ke Tanah Air. Kesempatan itu ia gunakan untuk menziarahi makam ayahnya di Ujung Pandang. Menjelang Lebaran, Habibie melancong ke Bandung dan bertamu ke rumah tetangganya yang lama, keluarga Ainun. Kala itu, Ainun secara kebetulan sedang mengambil cuti dari tempat kerjanya di RSCM dan pulang ke Bandung. “Kok cantik kamu, ya, (dari) gula Jawa menjadi gula pasir,” kata Habibie kala itu.

Pernikahan Ainun dan BJ Habibie

Ainun menikah dengan BJ Habibie pada 12 Mei 1962 di Rangga Malela, Bandung. Usai menikah, Ainun diboyong Habibie ke Jerman. Di sana mereka terpaksa hidup sederhana bermodal beasiswa Habibie. Kendati begitu Ainun tetap sabar dan mendamaikan Habibie. Habibie mendapat gelar doktor ingineur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.

Selain terkenal karena kisah cinta sejatinya, Ainun juga dikenal sebagai sosok yang peduli dengan kegiatan sosial. Ainun merupakan mendirikan dan terlibat dalam beberapa yayasan, seperti Bank Mata untuk penyantun mata tunanetra. Ainun bahkan masih menjadi Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) ketika Habibie tak lagi menjadi Pejabat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ainun pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pendiri Yayasan SDM Iptek dalam usahanya memperkenalkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat Indonesia. Istri Habibie ini turut mendirikan Yayasan Beasiswa Orbit, yaitu sebuah Yayasan amal abadi-orang tua bimbingan terpadu. Yayasan Beasiswa Orbit sendiri memiliki cabang di seluruh Indonesia.

Selain itu, Ainun turut serta memperjuangkan hak tunanetra. Dia mengupayakan fatwa halal donasi mata dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) guna membantu tunanetra. Berkat jasa dan dedikasinya itu, nama Ainun diabadikan menjadi nama sebuah rumah sakit di daerah Limboto, Kabupaten Gorontalo. Ada pula sejumlah fasilitas kesehatan yang menggunakan namanya. Satu di antaranya Klinik Mata dr. Hasri Ainun Habibie di Bogor, Jawa Barat.

Ainun Habibie, mantan Ibu Negara ini juga menyandang beberapa bintang mahaputera. Itu adalah penghargaan tertinggi dari pemerintah kepada warga yang dipandang memiliki peran besar terhadap negara. Berkat penghargaan tersebut, Ainun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan atau TMP Kalibata, Jakarta Selatan.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: 3 Puisi Cinta untuk Ainun Habibie yang Pernah Ditulis BJ Habibie

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

35 hari lalu

Rumah produksi Al Quran Brailler di Kota Tangerang Selatan sudah membuat Al Quran untuk penyandang tunanetra di Indonesia sejak 2012. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.


Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

36 hari lalu

Reza Rahadian dan BCL dalam film My Stupid Boss.  foto: dok. Falcon Pictures
Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.


Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

42 hari lalu

Adrie Subono. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

49 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

49 hari lalu

Sampul majalah TEMPO edisi 16 September 2019. dok. TEMPO
Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?


53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

50 hari lalu

Goenawan Mohamad dikerumuni wartawan di depan gedung Mahkamah Agung setelah sidang gugatan TEMPO pada Juni 1996. Setelah lengsernya Soeharto pada 1998, majalah Tempo kembali terbit hingga hari ini, bahkan, saat ini Tempo sudah menginjak usianya ke-50. Dok. TEMPO/Rully Kesuma
53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.


Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

50 hari lalu

Solihin GP dan Presiden Soeharto (Dok. Facebook/Sejarah Sunda)
Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

Selain sempat menjadi orang kepercayaan Soeharto, Solihin GP berperan dalam Agresi Militer Belanda pada 1947. Ini karier militer dan politiknya.


Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

56 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat memberikan kenaikan pangkat secara istimewa  kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disela-sela Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu 28 Februari 2024. Menhan RI Prabowo Subianto merupakan seorang purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir jenderal bintang tiga atau letnan jenderal. Prabowo keluar dari kedinasan setelah diberhentikan dengan hormat sebagaimana Keputusan Presiden (Keppres) Nomor: 62/ABRI/1998 yang diteken oleh Presiden Ke-3 RI B. J. Habibie pada 20 November 1998. TEMPO/Subekti.
Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

Prabowo Subianto dapat pangkat jenderal kehormatan TNI dari Jokowi. Bagaimana kisahnya dulu ia diberhentikan dari militer? Apa alasannya?


Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Presiden Joko Widodo berbincang dengan warga penerima manfaat pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Dalam kesempatan tersebut Presiden memastikan Pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.


Alat Bantu Mencoblos untuk Tunanetra di Pemilu 2024, Ada Karton dan Map Khusus

28 Januari 2024

Pemilih tunanetra, Siti Saadah, 41 tahun, menunjukkan template braille untuk surat suara DPD seusai mencoblos di TPS 027 Danunegaran, Yogyakarta, Rabu, 17 April 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Alat Bantu Mencoblos untuk Tunanetra di Pemilu 2024, Ada Karton dan Map Khusus

KPU telah menyiapkan skenario dan fasilitas untuk memudahkan tunanetra pada Pemilu 2024.