Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amnesty International Indonesia Menilai Demokrasi Indonesia Makin Merosot

Reporter

image-gnews
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid (tengah) bersama Pegawai KPK yang tak lolos TWK, seusai melakukan aksi damai, di Kantor Darurat KPK, Jakarta, Rabu, 29 September 2021. Surat berisi permintaan pembatalan TWK akan disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo. TEMPO/Imam Sukamto
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid (tengah) bersama Pegawai KPK yang tak lolos TWK, seusai melakukan aksi damai, di Kantor Darurat KPK, Jakarta, Rabu, 29 September 2021. Surat berisi permintaan pembatalan TWK akan disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amnesty International Indonesia menilai demokrasi Indonesia semakin merosot dalam 14 tahun terakhir. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan, walau begitu Indonesia tidak mundur seperti era Orde Baru.

“Kualitas demokrasinya mengalami kemerosotan. Bahkan dalam 14 tahun terakhir memang kualitas demokrasi Indonesia dianggap berada pada titik yang paling rendah,” kata Usman Hamid dalam diskusi virtual melalui kanal YouTube Public Virtue Research Institute, Jumat, 20 Mei 2022.

Dia mengutip dari ukuran-ukuran lembaga indeks demokrasi seperti dari The Economist Intelligence Unit dan Freedom House. Ada dua hal yang melemah, pertama dari sorotan tekait hak kebebasan sipil untuk berpendapat dan berekspresi.

Kedua, dari partisipasi masyarakat dalam kelembagaan elektoral dan partisipasi politik. Sebab kemerosotan dari semua itu disebut ada tiga faktor.

“Pertama, menguatnya semangat nasionalisme yang berlebihan dari negara. Kedua adalah menguatnya politik moralitas, ini termasuk dari negara dan dari akar rumput. Ketiga adalah memang lemahnya gerakan sosial,” ujarnya.

Sentralisasi kewenangan pada pusat juga disoroti sebagai penyebab menurunnya demokrasi di Indonesia. Itu karena menguatnya kembali kewenangan pusat untuk mengatur daerah yang tidak sesuai dengan semangat otonomi daerah.

Kemudian juga bisa dilihat dari merosotnya kepercayaan dari lembaga penegakan hukum. Usman juga menilai lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak lagi kuat seperti era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Konglomerasi media terhadap kelompok politik tertentu juga tidak terelakkan. Sebab terasa sekali adanya kecenderungan polarisasi di kalangan media dalam momentum politik.

“Pada momen-momen tertentu dalam kontestasi elektoral terasa sekali polarisasi di dalam media. Pengkutuban di kalangan media yang ditentukan oleh pilihan sikap-sikap politik dari para pemiliknya yang ditentukan oleh pilihan afiliasi politik dari para pemiliknya,” katanya.

Sementara itu, Senior Fellow Center for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J. Vermonte mengatakan demokrasi di Indonesia sedang dalam keadaan rentan. Menurutnya, posisi demokrasi juga tidak berjalan mundur, namun dikatakan relatif lebih goyah.

“Jadi ada hal-hal di mana demokrasi kita berjalan tetapi itu mungkin relatif agak shaky, jadi bisa saja nanti tiba-tiba collapse atau tetap jalan terus walaupun jalan pelan. Jadi saya menyebutnya sebagai vulnerable. Rentan,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Phillips menuturkan, ada tiga hal yang menyebabkan kerentanan dan tidak terlepas dari masa lalu. Pertama, ada faktor institusional; kedua, faktor ekonomi; dan ketiga, faktor behavioral.

Sebelumnya, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Ahmad Maulana berpendapat, kondisi yang dipotret pemantauan Koalisi Seni menunjukkan fakta situasi demokrasi dan pemajuan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia dalam kondisi suram. Dia mengatakan, The Economist Intelligence Unit dan Freedom Institute merilis indeks demokrasi dunia, skor indeks Indonesia dalam lima tahun terakhir terjun bebas.

“Kita bisa dikatakan ada dalam demokrasi yang rusak (flawed democracy). Salah satu indikator kunci yang mengakibatkan buruknya penilaian terhadap demokrasi di Indonesia adalah kebebasan berpendapat dan berekspresi, termasuk kebebasan berkesenian, yang merupakan hak sipil politik esensial dalam demokrasi justru semakin terancam. Temuan Koalisi Seni mengkonfirmasi hal tersebut,” katanya,” tuturnya.

FAIZ ZAKI | MARVELA

Baca Juga: Aliansi Masyarakat Paparkan Alasan Demokrasi di Indonesia Turun

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Usman Hamid Sebut Larangan Bicara Satire Politik sebagai Fenomena Neo Orde Baru

2 jam lalu

Juru Bicara Maklumat, Usman Hamid saat menyampaikan maklumat Juanda yang berjudul
Usman Hamid Sebut Larangan Bicara Satire Politik sebagai Fenomena Neo Orde Baru

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, mengatakan pelarangan membawa satire politik dalam pentas seni Butet Kartaredjasa dan Agus Noor merupakan fenomena politik neo Orde Baru.


Usman Hamid hingga Once Mekel Desak Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 98 Lewat Lagu

1 hari lalu

Usman Hamid dan Once Mekel berkolaborasi dalam ajang festival musik Amnesty International Indonesia di Pos Bloc, Gedung Filadeli, Pasar Baru, Jakarta, Minggu, 3 Desember 2023. Foto: Istimewa
Usman Hamid hingga Once Mekel Desak Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 98 Lewat Lagu

Lagu baru kolaborasi Usman Hamid hingga Once Mekel bercerita soal keluarga korban dari para aktivis yang diculik dan hilang pada 1997/1998.


Sri Mulyani Khawatir Kecerdasan Buatan Bisa Pengaruhi Kualitas Demokrasi

5 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Khawatir Kecerdasan Buatan Bisa Pengaruhi Kualitas Demokrasi

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyoroti perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Menurutnya, AI berpotensi memengaruhi kualitas demokrasi di Indonesia.


Jokowi Ingatkan Capres Berkampanye dengan Senyum

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengikuti kegiatan penanaman pohon di kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Cakung, Jakarta Timur, Rabu, 29 November 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun
Jokowi Ingatkan Capres Berkampanye dengan Senyum

Jokowi mempersilakan para capres dan cawapres berlomba dalam pesta demokrasi itu dengan mengadu ide dan gagasan.


KPU Sebut Konsolidasi Demokrasi Harus jadi Topik Spesifik Debat Capres-Cawapres

8 hari lalu

Tiga pasangan capres cawapres mengikuti Deklarasi Pemilu Damai di depan Kantor KPU RI, Jakarta, Senin 27 November 2023. KPU RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.  TEMPO/Subekti.
KPU Sebut Konsolidasi Demokrasi Harus jadi Topik Spesifik Debat Capres-Cawapres

Ketua KPU Hasyim Asy'ari, mengatakan isu demokrasi secara spesifik yang perlu dibahas dalam debat calon presiden dan wakil presiden.


Soal Janji Revisi UU ITE, Timnas Anies-Cak Imin: Kalau Menang, Gak Ada yang Sulit

9 hari lalu

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid memberikan keterangan pers usai menggelar rapat pleno di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat, 1 September 2023. Sebelumnya, calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan dikabarkan memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang mendampinginya dalam kontestasi pemilihan presiden 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Janji Revisi UU ITE, Timnas Anies-Cak Imin: Kalau Menang, Gak Ada yang Sulit

Asisten Pelatih Timnas Anies-Cak Imin Jazilul Fawaid mengatakan pihaknya mendukung komitmen Anies Baswedan melakukan revisi UU ITE.


Anies Sebut Integritas Hal Penting yang Mesti Dikembalikan dalam Pemerintahan

13 hari lalu

Anies Baswedan dalam acara Diskusi dan Diseminasi Mahasiswa Jawa Timur untuk Negeri di DBL Arena, Graha Pena, Surabaya, Rabu, 22 November 2023. TEMPO/Reno Eza Mahendra
Anies Sebut Integritas Hal Penting yang Mesti Dikembalikan dalam Pemerintahan

Anies menekankan integritas adalah pegangan penting dalam menjalankan pemerintahan.


Masyarakat Diminta Laporkan Kecurangan Pemilu 2024, Ganjar: Diam Bukanlah Pilihan

21 hari lalu

Pasangan capres - cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat mendapat nomor urut 03 dalam Pengundian dan Penetapan nomor urut Capres dan Cawapres di kantor KPU, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Masyarakat Diminta Laporkan Kecurangan Pemilu 2024, Ganjar: Diam Bukanlah Pilihan

Ganjar Pranowo meminta para pendukung capres-cawapres tidak diam. Kata dia, praktik culas dalam pemilu 2024 harus dilaporkan


Pakar Hukum Sebut Tuntutan terhadap Haris Azhar - Fatia Pelemahan Demokrasi

22 hari lalu

Ahli Hukum Tata Negara dan Pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Bivitri Susanti saat mengikuti audiensi terkait polemik TWK di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin, 14 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pakar Hukum Sebut Tuntutan terhadap Haris Azhar - Fatia Pelemahan Demokrasi

Pakar Hukum Bivitri Susanti mengatakan tuntutan penjara terhadap aktivis Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti merupakan pelemahan demokrasi.


Demokrasi Terbukti Jadi Sistem untuk Batasi Kekuasaan

22 hari lalu

Demokrasi Terbukti Jadi Sistem untuk Batasi Kekuasaan

Tujuan kemajuan dan kesejahteraan pun tercapai sesuai dengan aspirasi warga negara.