TEMPO.CO, Jakarta -Menyongsong Pemilu 2024, hiruk pikuk politik mulai berdentang dengan beberapa partai politik baru yang bermunculan, termasuk Partai Pelita.
Partai yang telah mengantongi SK Pengesahan Badan Hukum dari Kemenkumham adalah Partai Pelita.
Partai tersebut dideklarasikan oleh Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, pada Senin, 28 Februari 2022 di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat
Latar Belakang dan Motif Partai Pelita
Menurut Din Syamsuddin, motif utama kelahiran Partai Pelita adalah untuk memperbaiki kerusakan struktural maupun moral yang terjadi dalam kehidupan kenegaraan di Tanah Air.
Dalam acara rapat kerja nasional Partai Pelita di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Pusat, Senin, 16 Mei 2022, Din memberikan contoh kerusakan struktural yang ia maksud.
Pertama, ia mengakatan jika sistem politik yang diterapkan Indonesia saat ini dikaitkan dengan sila keempat Pancasila, maka kesimpulannya adalah jauh panggang dari api.
Kedua, sistem perekonomian yang melahirkan kesenjangan dan oligarki ekonomi yang bersekongkol dengan oligarki politik. Akhirnya, kata dia, berkembanglah kleptokrasi di ranah pemerintahan.
"Adanya segelintir orang yang diberi amanah jabatan, tetapi digunakan untuk menjarah aset nasional. Inilah kerusakan struktural yang harus kita ubah,"ujar Din sebagaimana dilansir dari Tempo.co
Visi Misi Partai Pelita
Melansir laman resminya, Partai Pelita memiliki visi sebagai kekuatan politik pemersatu bangsa Indonesia yang dinamis dan progressif untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Adapun misi partai ini adalah untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, memfungsikan agama sebagai kekuatan penggerak pembangunan bangsa, meningkatkan kecerdasan politik rakyat, menegakkan demokrasi Pancasial secara murni dan konsekuen, dan mendorong peran kaum mudan dan perempuan untuk kemajuan bangsa.
Struktur Organisasi
Pendiri Partai Pelita, Din Syamsuddin, menduduki jabatan tertinggi sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP).
Sementara jabatan Ketua Dewan Pemimpin Pusat (DPP) diberikan kepada Beni Pramula, aktivis kelahiran Pramubulih, 12 September 1998.
Sebelum bergabung dengan Partai Pelita, Beni pernah menjabat sebagai ketua umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah periode 2014-2016 dan Presiden Pemuda Asia-Afrika periode 2015-2020.
Ketua Forum Pemuda Kerjasama Islam atau Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF) sekaligus Pendiri Pemuda OKI Indonesia, Tantan Taufiq Lubis, ditunjuk sebagai sekretaris jenderal Partai Pelita. Dirinya saat ini menjabat sebagai Vice Presiden Pemuda Islam untuk tingkat dunia.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga: Hadir di acara Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.