TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut sampai hari ini pihaknya belum melihat ada kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan usai mudik lebaran. Tapi berdasarkan pengalaman lebaran tahun lalu, Budi menyebut tanda-tanda kenaikan kasus biasanya terlihat 27 sampai 34 hari sesudah hari raya.
"Jadi kalau hari raya (lebaran) kemarin 2 Mei, ya kami lihat di akhir bulan ini, insya Allah tak ada kenaikan signifikan, tapi nanti kami tunggu," kata Budi dalam konferensi pers, Senin, 17 Mei 2022.
Berdasarkan data Satgas Covid-19, penambahan kasus baru pada 2 Mei lalu berada di angka 168. Saat itu, pasien sembuh mencapai 371 orang dan pasien meninggal mencapai 14 orang. Adapun jumlah kasus aktif saat itu mencapai angka 7.257.
Sementara terakhir pada 17 Mei, pertambahan kasus baru mencapai angka 247. Jumlah pasien sembuh mencapai 1.029 orang dan pasien meninggal 17 orang. Adapun jumlah kasus aktifnya mencapai angka 3.898.
Budi juga merasa masih akan ada kenaikan kasus baru lagi selepas lebaran ini. "Feeling saya seharusnya ada, karena mobilitas naik tinggi," kata dia.
Akan tetapi, saat ini positivity rate masih 5 persen dan reproduction number juga masih di bawah angka 1 persen. "Harusnya ini masih terkendali," kata dia.
Meski masih menunggu indikasi kenaikan kasus, pemerintah tetap melonggarkan protokol kesehatan. Di hari yang sama, Presiden Joko Widodo memperbolehkan masyarakat beraktivitas di luar ruangan tanpa mengenakan masker.
Menurut dia, kebijakan ini diambil karena kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah jauh lebih terkendali. Meskipun diperbolehkan, Jokowi menyaratkan beberapa hal dari kebijakan tersebut.
"Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker. Namun untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik, tetap harus menggunakan," ujar Jokowi.
Baca juga: DKI Dukung Jokowi yang Membolehkan Warga Lepas Masker di Area Terbuka