Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mengurangi Kontaminasi Mikroplastik Pada Air Kemasan

image-gnews
Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Iklan

INFO NASIONAL -- Sampah plastik menjadi bahan yang mengancam kehidupan manusia. Seiring berjalannya waktu, sampah plastik akan terdegradasi menjadi bahan yang berukuran renik atau mikro yang dapat berada di terrestrial sampai ekosistem perairan.

Mikroplastik tidak hanya mencemari badan air baik di lingkungan air tawar maupun laut. Mikroplastik ternyata sudah menyusup jauh ke dalam air kemasan yang menjadi bahan konsumsi masyarakat urban bahkan pedesaan.

Mason et al., (2018), peneliti dari Department of Chemistry, State University of New York at Fredonia, Fredonia, NY, United States melakukan penelitian mikroplastik pada produk air kemasan yang diperjual belikan secara global di sembilan negara berbeda, termasuk Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 259 total botol yang diteliti, 93 persen menunjukkan tanda-tanda kontaminasi mikroplastik.

Mason et al., (2018) menyebutkan dugaannya bahwa kontaminasi ini bukan berasal dari botol kemasan yang diteliti, tetapi berasal dari air sebagai sumber air baku pembuatan air dalam kemasan dan dari proses pembotolan air kemasan.

Kelompok peneliti dari Tiongkok juga melakukan penelitian tentang mikroplastik di dalam air kemasan (Zhou et al., 2021). Dari 23 merek air kemasan yang menggunakan PET (polyethylene terephthalate) ditemukan dua jenis mikroplastik yaitu fiber dan fragmen. Ada 11 Jenis polimer mikroplastik yang ditemukan.

Berkaitan dengan sumber mikroplastik di dalam botol kemasan, kelompok peneliti Tiongkok ini, Zhou et al., (2021), sependapat dengan peneliti dari Amerika Mason et al., (2018) yang menyimpulkan bahwa sumber mikroplastik di air kemasan bukan dari permukaan bagian dalam dari botol.

Kesimpulan dari dua kelompok peneliti itu dikuatkan oleh hasil penelitian Winkler et al., (2019), kelompok peneliti dari Italia. Dalam penelitiannya, mereka ingin mengetahui apakah botol kemasan yang digunakan sebagai wadah air dapat menghasilkan mikroplastik yang mengontaminasi air minum. Hasilnya menunjukkan bahwa permukaan bagian dalam botol plastik tidak menghasilkan mikroplastik.

Hasil penelitian ini menolak kekhawatiran awam yang menyebutkan bahwa mikroplastik di air kemasan berasal dari permukaan botol. Akan tetapi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tutup botol dan leher botol dapat menjadi sumber mikroplastik. Tutup botol yang yang dibuka-tutup dapat memproduksi mikroplastik.

Saran pemakaian botol plastik kemasan air minum
Setelah melakukan serangkaian penelitian tentang botol kemasan air minum, kelompok peneliti Italia, Winkler et al., (2019), menyimpulkan bahwa botol kemasan air minum bukanlah sumber mikroplastik yang dideteksi mengontaminasi air minum dalam kemasan. Akan tetapi pemakaian berulang tidak disarankan terhadap botol air minum kemasan, karena tutup botol yang dibuka-tutup dapat memproduksi mikroplastik.

Dari penelitian Winkler et al., (2019) juga dapat disarankan bahwa ketika harus mengonsumsi air kemasan bukalah sekali saja tutup botol dan pindahkan air minum ke wadah lain yang bersih seperti tumbler yang terbuat dari logam. Setelah itu, kumpulkan botol plastik di tempat tertentu yang siap untuk diteruskan di tempat pengolahan sampah plastik, seperti di bank-bank sampah plastik yang ada di sekitar rumah atau kantor kita.

Dengan cara itu, kita dapat mengeliminasi kontaminasi mikroplastik di dalam air minum yang kita konsumsi dan mengurangi kontaminasi mikroplastik terhadap lingkungan darat dan perairan yang berasal dari sampah botol plastik yang dibuang secara serampangan, yang akan terdegradasi menjadi mikroplastik puluhan tahun kemudian.

Dari penelitian-penelitian di atas dapat kita ketahui bahwa sumber mikroplastik bukan dari botol plastik tetapi dari sumber air baku yang digunakan dan proses pengemasannya. Sumber ini sangat sulit untuk dihilangkan sejauh pemakaian plastik belum disertai dengan menajemen sampah yang handal.

Oleh karena itu pemerintah perlu membuat badan tertentu yang ditugasi untuk melakukan monitoring bererapa konsentrasi mikroplastik pada air kemasan yang beredar di masyarakat secara periodik. Informasi ini perlu dibarengi dengan studi toksikologi untuk mengetahui batas aman yang masih bisa ditoleransi oleh manusia terhadap asupan air minum yang mengandung mikroplastik.

Dengan cara itu, masyarakat bisa mendapatkan informasi berapa konsentrasi partikel mikroplastik dalam satu liter air kemasan dan seberapa banyak air minum dalam kemasan yang aman untuk dikonsumsi sehingga terhindar dari efek buruk mikroplastik.

Last but not least, badan yang memantau mikroplastik itu juga perlu diberi tugas untuk melakukan pemantauan secara regular berapa migrasi bahan aditif dalam pembuatan plastik seperti bisfenol A ke air kemasan. Studi yang dilakukan oleh Cao and Corriveau (2008) di Canada menunjukkan bahwa botol kemasan air minum yang terbuat dari Polikarbonat (PC) dapat memigrasikan bisfenol A sebesar 0,5 – 1,4 µg/l ke air minum.

Namun, konsentrasi bisfenol A yang lebih lagi dideteksi pada 2 botol yang sudah disimpan dengan penanganan yang kurang baik, karena terskpos cahaya matahari selama 5 minggu sebesar 8.8 dan 6,5 µg/l. Bisfenol A sudah diketahui berbahaya terhadap kesehatan manusia seperti dijabarkan dalam direview yang dilakukan oleh Rochester (2013). Review Rochester (2013) ini telah diterbitkan di jurnal Reproductive Toxicology. Hasil pemantauan bisfenol A dalam air kemasan dapat dijadikan landasan bagi masyarakat untuk mereduksi asupan bisfenol A yang mengontaminasi air minum. Dengan demikian pemerintah dapat melindungi masyarakatnya dari hal-hal yang dapat memperburuk kesehatan mereka.

*Penulis: Dr. Ir. Khusnul Yaqin, M.Sc (Dosen di Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan, UNHAS)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BRI Borong 22 Penghargaan di Ajang The Best Contact Center Indonesia

39 menit lalu

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) memperoleh penghargaan pada kompetisi The Best Contact Center Indonesia yang diselenggarakan oleh Indonesia Contact Center Association (ICCA) pada tanggal tanggal 19 Agustus 2024 hingga 5 September 2024. Dok. BRI
BRI Borong 22 Penghargaan di Ajang The Best Contact Center Indonesia

Penghargaan itu membuktikan bahwa Contact BRI sebagai yang terbaik dari seluruh Bank BUMN.


Relawan Kopi Hitam Siap Berjuang Menangkan Airin-Ade di Pilkada Banten

45 menit lalu

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi saat menhadiri deklarasi Relawan Konsolidasi Pemuda-Pemudi Himpunan Taruna Muda (Kopi Hitam) di GOR Gondrong, Kota Tangerang, Ahad, 15 September 2024. Dok. Pemkab Serang
Relawan Kopi Hitam Siap Berjuang Menangkan Airin-Ade di Pilkada Banten

Dukungan didasarkan pada rekam jejak dan keselarasan visi misi yang digagas Airin-Ade


Andika Hazrumy Kunjungi dan Minta Restu Mantan Bupati Serang Taufik Nuriman

55 menit lalu

Bakal calon Bupati Serang Andika Hazrumy (kedua kanan) saat berkunjung ke kediaman mantan Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman. Dok. Pribadi
Andika Hazrumy Kunjungi dan Minta Restu Mantan Bupati Serang Taufik Nuriman

Andika didampingi Ketua DPD Golkar Kabupaten Serang Fahmi Hakim dalam kunjungannya itu.


Bekasi Berinovasi Menembus Pasar Global

5 jam lalu

Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi berkunjung ke salah satu UMKM lokal yang memproduksi Dodol Ceger di Desa Sukajaya Kecamatan Cibitung, pada Selasa, 03 September 2024. Dok. Pemkab Bekasi
Bekasi Berinovasi Menembus Pasar Global

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kabupaten Bekasi terus berinovasi meningkatkan kualitas produknya. Memperluas pasar dengan memanfaatkan teknologi untuk menembus pasar global.


Berkah Program Dokter Tangguh di Batanghari

5 jam lalu

Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief (kedua kiri) menerima penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 dari Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Komisaris Jenderal Polisi Tomsi Tohir di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Dok. Tempo
Berkah Program Dokter Tangguh di Batanghari

Sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten Batanghari menjangkau hampir seluruh penduduk. Terobosan sang bupati ini mendatangkan berbagai penghargaan.


Menjaga Kelestarian Lingkungan dari Hulu ke Hilir

5 jam lalu

Caption ini perlu perbaikan da

Penjabat Wali Kota Padang Andree Harmadi Algamar (kiri) menerima penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 dari Direktur PT Tempo Inti Media, Tbk., Meiky Sofyansyah di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Dok. Tempo
Menjaga Kelestarian Lingkungan dari Hulu ke Hilir

Alam ini adalah titipan untuk generasi mendatang. Pemerintah Kota Padang menerapkan strategi pelestarian lingkungan melalui pemilahan dan pengelolaan sampah, kampanye jangan boros pangan, menanam pohon, dan menggunakan kendaraan listrik.


Inovasi dari Ujung Timur Pulau Madura

5 jam lalu

(Tengah) Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo. Dok. Pemkab Sumenep
Inovasi dari Ujung Timur Pulau Madura

Berbagai terobosan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo dalam bidang pendidikan dan teknologi membawa kemajuan bagi pembangunan daerah dan masyarakat. Pionir penggunaan kendaraan dinas listrik di Jawa Timur.


Membuka Konektivitas Bumi Nyiur Melambai ke Asia Pasifik

5 jam lalu

Putra Gubernur Sulawesi Utara Rio Dondokambey (kiri) mewakili Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, menerima penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024, dari Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Komisaris Jenderal Polisi Tomsi Tohir, didampingi Direktur Utama PT. Tempo inti Media Tbk  Arif Zulkifli,di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Dok. Tempo
Membuka Konektivitas Bumi Nyiur Melambai ke Asia Pasifik

Penerbangan dan pelayaran langsung ke berbagai negara mempercepat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara. Pintu gerbang baru Indonesia ke Asia Pasifik.


Menanam Pohon yang Bukan Asal Hijau

5 jam lalu

Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin (kiri) menerima penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 dari Direktur PT Tempo Inti Media Tbk., Meiky Sofyansyah di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa 10 September 2024.  Dok. Tempo
Menanam Pohon yang Bukan Asal Hijau

Gerakan menanam pohon di Provinsi Sulawesi Barat sarat makna. Bukan sekadar menanam, perhatikan jenis tanaman yang dapat tumbuh di segala cuaca dan tempat, serta manfaatnya bagi masyarakat.


Mayor Jenderal TNI (Purn) Dr. Hasanuddin, SIP, MM : Mengefektifkan Pelayanan Kesehatan NTB

5 jam lalu

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat Hassanudin (kiri), menerima penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 dari Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Komisaris Jenderal Polisi Tomsi Tohir di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Dok. Tempo

?
Mayor Jenderal TNI (Purn) Dr. Hasanuddin, SIP, MM : Mengefektifkan Pelayanan Kesehatan NTB

Dalam melaksanakan Pembangunan tidak cukup dengan regulasi yang bersifat umum, tapi harus disesuaikan dengan kearifan lokal dan kondisi wilayah.