TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menelisik dugaan pertemuan antara Bupati Penajam Paser Utara nonaktif dengan politikus Partai Demokrat Andi Arief. Pertemuan itu diselidiki saat penyidik KPK memeriksa Kepala Badan Pemenangan Pemilu Demokrat itu pada Selasa, 10 Mei 2022.
“Terkait dengan pertemuan saksi dengan tersangka AGM,” kata pelaksana tugas juru bicara KPK Ali Fikri, Rabu, 11 Mei 2022.
Ali mengatakan pertanyaan serupa juga ditanyakan kepada politikus Demokrat, Jemmy Setiawan. Jemmy adalah Deputi II BPOKK Bidang Kaderisasi Partai Demokrat.
Menurut Ali, kedua saksi tersebut diduga bertemu untuk membahas dukungan kepada Abdul Gafur yang maju sebagai kandidat dalam Musyawarah Daerah Pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat wilayah Kalimantan Timur.
Seusai diperiksa kemarin, Andi Arief mengaku dicecar 7 pertanyaan. Andi mengklaim bahwa pemeriksaannya yang kedua kali ini hanya melengkapi pemeriksaan pertama.
Dia mengatakan tak mendapatkan pertanyaan mengenai dugaan aliran duit dari Abdul Gafur ke Musyawarah Daerah Partai Demokrat Kalimantan Timur. “Saya enggak ditanyakan, hanya prosedru Musda dan beberapa hal lain,” kata dia.
Sebelumnya, Andi sudah pernah diperiksa di kasus yang sama pada 11 April 2022. Ketika itu, Andi mengatakan ditanya soal mekanisme Musyawarah Daerah Partai Demokrat. “Saya diperiksa 2 jam tentang mekanisme Musda,” kata Andi di Gedung KPK, Jakarta, Senin, 11 April 2022.
Andi mengatakan menjelaskan mekanisme musyawarah itu kepada penyidik. Namun, menurut dia, pelaksanaan Musda bukanlah tugas Ketua Bapilu Partai Demokrat. “Itu saja,” kata Andi.
KPK menyatakan tengah menelisik aliran uang korupsi Abdul Gafur dalam Pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur. Pemilihan itu dilakukan melalui Musda Partai Demokrat.
KPK menetapkan Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur menjadi tersangka kasus suap proyek dan perizinan di Pemkab Penajam Paser Utara.
Gafur dan 5 orang lainnya ditetapkan tersangka setelah ditangkap dalam operasi senyap Rabu, 12 Desember 2022. KPK menduga kader partai berlambang bintang mercy itu menerima suap terkait proyek-proyek di PenajamPaser Utara.
Lima tersangka lainnya adalah Achmad Zuhdi alias Yudi yang merupakan pihak swasta, Pelaksana tugas Sekda Penajam Paser Utara Muliadi, Kadis PUTR Penajam Paser Utara Edi Hasmoro, Kabid Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jusman serta Bendahara DPC Partai Demokrat Balikpapan Nur Afifah Balqis.
Baca juga: Andi Arief Kembali Ditanya Soal Musda Partai Demokrat Kaltim oleh Penyidik KPK