INFO NASIONAL - Ketua MPR, Bambang Soesatyo, bangga atas perjalanan Badan Intelijen Negara (BIN) yang kini memasuki usia ke-76 tahun (7 Mei 1946 - 7 Mei 2022).
Menurut penerima Brevet dan Warga Kehormatan BIN ini, lembaga tersebut teguh menjaga kedaulatan bangsa melalui tugas dan fungsinya di bidang intelijen, seperti menyajikan informasi dan analisis guna keperluan operasi militer negara, rencana kontinjensi, serta kebijakan pertahanan negara. BIN juga dipandang sukses mendeteksi secara dini berbagai bentuk ancaman potensial dan faktual yang dapat mengganggu kedaulatan Indonesia.
Bahkan, BIN di bawah kepemimpinan Jenderal (purn) Budi Gunawan menjadi bagian dari kekuatan Indonesia dalam mempercepat vaksinasi Covid-19 ke berbagai lapisan kalangan masyarakat.
"Menghadapi pandemi Covid-19, BIN juga bergerak cepat menyiapkan mobile lab, intelijen medik, rapid test, desinfektan, hingga menyumbang pusat-pusat kesehatan rujukan, terutama di daerah yang menjadi epicentrum penyebaran virus Covid-19. Sehingga mempercepat herd immunity bangsa dalam melawan serangan virus Covid-19," ujar Bamsoet di Seoul, Korea Selatan, Minggu, 8 Mei 2022.
Bamsoet menyebut BIN di bawah kepemiminan Jenderal (purn) Budi Gunawan berperan besar menciptakan stabilitas politik Indonesia, sehingga lima tahun ini terasa sejuk dan hangat.
“Suhu dan tensi politik tidak pernah sampai panas, sehingga tidak mengganggu kondusifitas pembangunan Indonesia. Tidak heran jika berbagai agenda besar bangsa, seperti pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara) di Kalimantan Timur, bisa berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Walau demikian, seturut perkembangan geopolitik dunia akibat perang Rusia - Ukraina, BIN harus bekerja ekstra keras. Selain terorisme, radikalisme, konflik perbatasan, separatisme, maupun konflik horizontal, vertikal, dan diagonal, ancaman terbesar bangsa Indonesia juga terdapat di spionase, subversi dan sabotase yang ditengarai terjadi karena intervensi asing. “Karenanya SDM intelijen harus kuat, dengan mengedepankan asas profesional, kerahasiaan, kompartementasi, koordinatif, dan integratif," ucap Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini.
Di tengah berbagai tantangan tersebut, masih tegak berdirinya Indonesia, Bamsoet melanjutkan, berkat peran para intelijen Indonesia yang telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan sangat baik. Sumber daya manusia yang berada di dunia intelijen bukanlah orang sembarangan.
"Di usia BIN yang ke-76 tahun, saya salut dan angkat topi kepada para taruna-taruni dan para perwira intelijen yang telah memilih jalan sunyi. Jalan sunyi tersebut, seorang intelijen jika berhasil tidak dipuji, jika gagal dicaci maki. Jika hilang tidak akan dicari, jika mati tidak ada yang mengakui," ujar Bamsoet. (*)