Prabowo dan Ganjar Sowan ke Tokoh Agama, Pengamat: Mulai Tancap Gas Pilpres

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh politik dinilai memanfaatkan momentum Lebaran sebagai ajang silahturahmi politik menjelang Pemilihan Presiden 2024. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto misalnya, dalam pekan ini berkeliling mengunjungi sejumlah pengasuh pondok pesantren dan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama.

Adapula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menyambangi kantor Pimpinan Pusat atau PP Muhammadiyah di Yogyakarta pada Kamis, 5 Mei 2022. Ganjar bertemu Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir dan sejumlah petinggi organisasi selama 1,5 jam lamanya.

Di mata pengamat politik, kunjungan-kunjungan tersebut dinilai mengarah pada kepentingan menuju Pilpres 2024. Ganjar dan Prabowo merupakan dua dari sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi kandidat kuat calon presiden di Pilpres 2024.

"Kalau kemarin-kemarin mereka masih malu-malu, sekarang sepertinya sudah mulai tancap gas. Lebaran adalah momentumnya. Momentum memulai silaturahmi politik," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, Sabtu, 7 Mei 2022.

Direktur Eksekutif Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Kunto Adi Wibowo mengatakan, para kandidat memang sudah harus mulai bergerak menaikkan elektabilitas mereka agar dilirik partai.

"Kalau Pak Prabowo, jelas untuk menarik partai koalisi, Pak Ganjar ya PDIP, untuk bisa mendapatkan tiket berkompetisi di Pilpres 2024," ujar Kunto.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Irfan Yusuf Hasyim menampik bahwa kunjungan Prabowo ke pesantren dan tokoh-tokoh NU untuk kepentingan politik menjelang Pilpres 2024. Menurut Irfan, Prabowo sudah sejak lama memiliki kedekatan dengan keluarga NU.

"Ini urusan silahturahmi Idul Fitri, sebagai usaha sowan ke sesepuh. Sebelum ada Pilpres-pilpresan juga sudah dekat, jadi jangan dianggap Pak Prabowo mendekat ke pesantren karena urusan Pilpres, karena sejak awal sudah dekat," kata Irfan saat dihubungi, Kamis, 5 Mei 2022.

Sementara Ganjar menyebut pertemuannya dengan
para petinggi Muhammadiyah dalam rangka membahas berbagai permasalahan bangsa, terutama soal ekonomi. Ganjar mengaku mendapat banyak masukan dari tokoh-tokoh Muhammadiyah, terutama soal menggerakkan ekonomi. 

DEWI NURITA