TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan penyebab anak-anak lebih cenderung terserang hepatitis akut misterius yang saat ini tengah mewabah di sejumlah negara. Salah satu alasannya karena anak-anak belum memiliki sistem imun atau kekebalan tubuh yang kuat.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Muzal Kadim menjelaskan, di berbagai negara, khususnya negara-negara yang penyakit baru ini terdeteksi pertama, yaitu Inggris Raya, anak-anak yang terserang penyakit ini usianya di bawah 6 tahun, sehingga imunitas tubuhnya belum sempurna.
"Ya hepatitis akut ini pada anak lebih rentan karena anak itu sistem imunnya belum sempurna, terutama anak-anak yang lebih kecil ya di bawah 6 tahun," ucap Muzal dalam diskusi daring, Sabtu, 7 Maret 2022.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastroentero Hanifah Oswari sebelumnya telah mengungkapkan ciri-ciri anak-anak yang terserang penyakit hepatitis akut yang masih menjadi misteri penyebabnya saat ini. Ciri-ciri ini katanya penting diperhatikan guna mencegah kematian pada anak yang terjangkit.
Gejala awal anak yang terserang penyakit ini kata dia mulai dari gejala seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan kadang disertai demam. Setelah itu, gejalanya akan terus berlanjut demam, air kecil seperti warna teh, buang air besar seperti dempul dengan warna pucat, dan warna mata atau kulitnya kuning.
Selanjutnya, Hanifah mengatakan, dari pemeriksaan oleh dokter nantinya ditemukan kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) atau Serum Glutamic Pyruvate Transaminase (SGPT), yakni enzim di hati, diperoleh kadanya meningkat di atas 500 internasional limit per mililiter.
"Nah bila berlanjut lagi gejalanya pasien akan mengalami gangguan pembekuan darah dan selanjutnya akan terjadi penurunan kesadaran yang akan berlanjut menjadi kematian bila pasien tidak melakukan transplantasi hati," ujar dia.
Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya.
Kewaspadaan tersebut juga meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia dalam rentang waktu dua pekan hingga 30 April 2022.
Baca: Hepatitis Akut Misterius Ada Hubungannya dengan Vaksin Covid-19? Ini Kata IDAI