TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menanggapi kabar mengenai beberapa nama calon presiden yang akan diusung Partai NasDem. Salah satu nama yang dikabarkan masuk dalam daftar adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil.
Umam tidak yakin Ridwan Kamil masuk dalam daftar utama Capres 2024 yang didorong NasDem. “Di level Jawa Barat, dikabarkan ada komunikasi yang kurang produktif antara NasDem Jawa Barat dengan Kang Emil sebagai gubernur,” ujar dia saat dihubungi pada Jumat, 9 Mei 2022.
Menurutnya, meskipun diusung NasDem saat pemilihan gubernur, tapi hingga kini tidak ada tanda-tanda Ridwan Kamil merapat ke partai yang dipimpin Surya Paloh itu. Bahkan, kata dia, Dewan Pimpinan Daerah NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa, telah menyatakan mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk calon presiden.
Selain itu, kata Umam, spektrum elektabilitas Ridwan Kamil juga hanya kuat dan bertahan di wilayah Jawa Barat dan Banten. Selebihnya, popularitas dan elektabilitasnya lemah di provinsi lain. “Ini menjadi PR besar bagi Kang Emil jika serius ingin maju dalam kontestasi pilpres. Agar partai-partai politik lebih serius mempertimbangkan dirinya,” tutur Umam.
Umam memperkirakan ada tiga nama yang kemungkinan akan muncul dalam Rakernas NasDem. “Kemungkinan besar Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Erick Thohir,” katanya.
Menurut Umam, Anies sejak awal sudah memiliki kedekatan dengan NasDem. Sementara Ganjar dinilai memiliki visi yang sesuai dengan partai pimpinan Surya Paloh itu.
Sedangkan Erick memiliki kedekatan dengan sejumlah elemen internal NasDem karena faktor logistik, tapi fakta menunjukkan elektabilitasnya masih sangat rendah. “Jadi, kemungkinan besar, arah koalisi yang dibentuk NasDem akan mendorong Anies di Pilpres 2024,” katanya.
Partai NasDem akan memilih calon presiden 2024 dalam rapat kerja nasional atau rakernas yang akan digelar pada 15-17 Juni 2022. Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny Gerard Plate tidak bisa berspekulasi terkait nama-nama calon yang akan diusulkan. "Spekulasi capres driven by personal opinion kurang pas bagi capres yang diharapkan merupakan output dari proses demokrasi yang berkualitas," ujar Johnny pada Rabu, 5 Mei 2022.
Menurut dia, capres merupakan hasil dari rakernas NasDem. Dia juga menjelaskan bahwa usulan nama-nama capres akan disampaikan melalui mekanisme di rakernas. Johnny berharap bahwa capres yang dihasilkan merupakan hasil dari suatu proses demokrasi internal NasDem yang baik.
Baca Juga: NasDem Pilih Capres 2024 Berdasarkan Proses di Rakernas