TEMPO.CO, Jakarta - Korps Lalu Lintas Polri mencatat adanya anomali pergerakan volume kendaraan saat arus mudik 2022 dibandingkan pada saat arus mudik 2019. Anomali ini adalah terjadinya lonjakan tiba-tiba volume kendaraan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Musim arus mudik lebaran tahun 2022 ini terdapat anomali yang lain dan berbeda tidak seperti arus mudik 2019 silam," kata Direktur Penegak Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 5 Mei 2022.
Anomali itu, kata dia, tergambar dari data PT Jasa Marga yang mencatat peningkatan volume kendaraan pada H-1 dan hari-H Lebaran. Pada saat itu, Aan mengatakan, volume kendaraan di Cikatama mencapai 70 ribu, angka tersebut terus meningkat hingga hari-hari sesudah Hari Raya Idul Fitri berlangsung.
Padahal, Aan melanjutkan, pada masa musim mudik pada 2019, H-1 dan hari-H lalu lintas kendaraan sudah mulai lengang. Ini karena volume kendaraan di jalanan, termasuk jalan tol, sudah mulai menurun. Oleh sebab itu, dia menekankan, kondisi ini harus kembali diantisipasi pada masa arus balik mulai hari ini, Kamis, 5 Mei 2022.
"Hari-H ada peningkatan volume kendaraan sampai 70.000 di Cikatama. Pada H+1 pun ada peningkatan, hingga hari Rabu berdasarkan pantauan arus kendaraan masih cukup deras. Namun kami sudah mengambil intervensi penambahan kapasitas contraflow hingga dua lajur,” ucap Aan.
Perwira Pengamat Wilayah (Pamatwil) Operasi Ketupat 2022 itu mengatakan, perkiraan arus balik pada tahun ini dimulai 5-6 Mei 2022. Adapun puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 7-8 Mei 2022. Selama periode itu diperkirakan akan terjadi kemacetan karena kepadatan volume kendaraan.
Strategi untuk mengantisipasi arus balik tersebut, menurut Aan, adalah manajemen media, penambahan kapasitas lajur, strategi pengurangan volume kendaraan melalui ganjil genap, strategi penempatan personel pada titik permasalahan, dan rest area
Aan pun mengimbau para pemangku kebijakan harus betul-betul mengantisipasi anomali ini mengingat total kendaraan yang telah mudik pada 2022 ini mencapai 700 ribu lebih. Kondisi padatnya volume arus mudik ini juga terjadi di pelabuhan angkutan penyeberangan yang dipicu volume kendaraan pribadi.
“Untuk Bakauheni siap-siap dan diantisipasi betul. Jangan sampai membuat permasalahan baru ketika tol tertutup penuh, sehingga arus tidak bisa berjalan. Kemudian untuk di Merak juga antisipasi pertemuan keluar dan masuk jangan sampai terjadi stagnansi,” ucap Aan.