TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Amanat Nasional atau PAN, Saleh Partaonan Daulay, menyatakan heran dengan hasil survei yang dikeluarkan sejumlah lembaga yang menyebut mereka tak akan melewati ambang batas parlemen atau parliamentary threshold. Dia pun menyatakan meragukan hasil survei itu.
Menurut Saleh, hasil dari lembaga survei selalu aneh karena tidak pernah pas dengan hasil perolehan suara yang diperoleh partai berlambang matahari itu.
"Kami orang partai. Tidak punya waktu untuk menelusuri metodologi yang mereka pakai. Posisi kami, ya menerima hasil survey itu dengan sejumlah catatan kritis", kata Salen.
"Sejauh yang kami tahu, mereka juga tidak bisa menjelaskan mengapa hasil survey yang mereka lakukan selalu jauh berbeda dari perolehan PAN pada pemilu. Katanya, pakai metode yang sudah teruji. Tapi hasilnya tidak benar. Ini yang salah yang mana? Metodologinya atau apa? ujar Saleh dalam keterangannya, Rabu, 27 April 2022.
Saleh menerangkan, PAN selama ini jarang sekali melakukan survei yang diekspos ke publik. Dia pun menuding hasil survei yang diumumkan itu didanai oleh pihak lain. Pada survei orang lain itu, Saleh mengatakan partainya selalu dipatok di angka yang jauh lebih rendah dari hasil pemilu sebelumnya.
"Kalau ditanya, mengapa hasilnya jauh dari kenyataan. Jawabannya, hasil survey dinamis, ada margin error, ditentukan oleh undecided voters, dan tergantung kinerja caleg. Kalau begitu jawabannya, mengapa masih perlu ada survei? Hasilnyakan banyak yang melenceng?" kata Ketua Fraksi PAN DPR RI itu.
Meski protes dengan hasil survei itu, Saleh mengatakan sebagai organisasi politik PAN tetap akan menjadikan hasil survei sebagai referensi memperbaiki diri dan meningkatkan kinerja seluruh anggota.
Dalam beberapa survei nasional yang digelar, PAN memang kerap dianggap akan gagal melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Dalam survei terakhir yang dilakukan Indikator Politik Indonesia misalnya, PAN disebut berada di nomor urut ke-10 dengan hanya mendapatkan 1,1 persen suara.
Charta Politika juga memberikan peringatan kepada Partai Amanat Nasional. Dalam survei terbaru mereka, partai berlambang matahari berlatar biru itu disebut hanya mendapatkan suara sebesar 1,5 persen.