Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Sebut 2 Cara Sindikat Pembobol Mengakali Sistem PeduliLindungi

image-gnews
Seorang warga mengakses aplikasi PeduliLindungi pada gawai miliknya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 14 Januari 2021. ANTARA/Zabur Karuru.
Seorang warga mengakses aplikasi PeduliLindungi pada gawai miliknya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 14 Januari 2021. ANTARA/Zabur Karuru.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menilai titik lemah pada kasus pembobolan aplikasi PeduliLindungi berada di operator yang menjalankannya. Bukan aplikasi yang lemah, kata dia, tetapi manusia di belakang aplikasi ini yang tidak benar.

"Jadi sindikat ini membuat sertifikat aspal dengan mengakali sistem PeduliLindungi," kata dia saat dihubungi, Senin, 25 April 2022.

Sebelumnya, polisi mengumumkan pengungkapan sindikat pembobol aplikasi PeduliLindungi. Christian mengatakan sindikat tersebut beroperasi di Jambi, Jawa Timur, Jawa Barat, Batam, Sumatera Utara, dan Jakarta

"Sejauh ini sudah ada tujuh pelaku," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi Komisaris Besar Christian Tory dikutip dari Antara, 24 April 2022.

Pelaku disebut menawarkan pembuatan data sertifikat vaksin fiktif dengan bayaran Rp 600 ribu hingga Rp 1,5 juta. Para sindikat ini menawarkan pembuatan sertifikat vaksin, di mana yang hasilnya terdata langsung ke aplikasi PeduliLindungi tanpa melakukan proses penyuntikan.

Menurut Alfons, ada dua cara logis yang bisa dilakukan pelaku. Pertama yaitu menggunakan joki untuk menggantikan orang yang membeli sertifikat. Cara seperti ini, kata dia, hanya bisa diatasi dengan kontrol yang baik di setiap pelaksanaan vaksinasi.

Wajah peserta vaksin dicocokkan dengan foto di KTP. Kalau ada kecurigaan, maka bisa dilakukan verifikasi lebih jauh dan ditindak tegas kalau melanggar.

Cara kedua yaitu pelaku bekerja sama dengan orang dalam untuk mengeluarkan sertifikat vaksin. Untuk menanganinya, kata Alfons, memang harus dicari siapa yang bekerja sama mengakali database dan ditindak sesuai ketentuan hukum.

Meski demikian, Alfons menilai pemerintah tetap harus membuat sistem dan prosedur yang ketat pada sistem aplikasi PeduliLindungi ini. Contohnya dengan menambahkan foto diri peserta vaksin pada saat vaksinasi dan diunggah ke aplikasi.

Jika terbukti tidak sesuai, maka sertifikat dicabut dan dikenai tindakan hukum terhadap pelaku vaksinasi bodong, maupun jokinya. Menurut Alfons, titik lemah memang ada di manusianya.

Baik yang melakukan pemasukan data atau yang tidak melindungi kredensial dengan baik. "Tetapi, keterlibatan orang dalam memang harus diselidiki pihak berwenang," kata Alfons.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini bukanlah kasus pertama terkait keamanan siber yang terjadi pada aplikasi PeduliLindungi. Pada 3 September 2021, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengumumkan penangkapan dua orang tersangka berinisial HH dan FH yang menjual sertifikat vaksinasi palsu di aplikasi Pedulilindungi.

Modus operandi para tersangka dengan membobol masuk ke dalam sistem aplikasi tersebut dan menginput data pemesan sertifikat palsu tersebut. "HH ini bekerja sebagai staf tata usaha di Kelurahan Muara Karang. Dia punya akses ke aplikasi tersebut," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran di kantornya, Jakarta Selatan.

Sebelum pengumuman polisi ini, kasus kebocoran data di aplikasi PeduliLindungi lebih dulu terjadi. Di mana, data pribadi Presiden Joko Widodo atau Jokowi tersebar di media sosial setelah seorang warganet dengan akun Twitter @huftbosan mengunggahnya. Dalam tangkapan layar yang ia unggah, tampak NIK Jokowi, QR Barcode sertifikat vaksin, hingga tanggal lahir.

Dalam keterangannya, pengunggah mengatakan Jokowi telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga. Hal ini disebabkan munculnya kolom ketiga dalam laman tersebut. Namun di kolom tersebut tidak tampak sertifikat vaksin Jokowi seperti di kedua kolom lainnya. "Presiden udah vaksin ketiga lho," tulis akun tersebut.

Kebocoran diduga berasal dari aplikasi PeduliLindungi. Sehingga, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memutuskan menutup data para pejabat di aplikasi Pedulilindungi. "Sekarang sudah dirapikan, data para pejabat ditutup," kata Budi pada 3 September 2021.

Dalam kejadian ini, Budi mengaku bukan hanya NIK Jokowi saja yang tersebar luas di Pedulilindungi. Tetapi juga data para pejabat lainnya. Hal ini terjadi karena sistem yang masih dalam tahap penyempurnaan.

"Kami menyadari itu. Nah, sekarang kami akan tutup untuk beberapa pejabat yang sensitif, yang memang beberapa data pribadinya sudah terbuka akan kami tutup," kata Budi Gunadi.

Tempo mengkonfirmasi kepada Siti Nadia Tarmizi, juru bicara pemerintah untuk vaksinasi Covid-19 terkait pengungkapan sindikat pembobol aplikasi PeduliLindungi ini. Siti belum memberikan jawaban lengkap, karena ingin menelusurinya terlebih dahulu. "Sebentar dicek ya," kata dia.

Baca: Polisi Ungkap Sindikat Pembobol Aplikasi PeduliLindungi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

7 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

14 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

17 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB. Instagram
Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.


Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

17 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berfoto bersama Pikachu saat pembukaan Pokemon Festival Jakarta 2022 di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada Kamis, 8 Desember 2022. Kemenparekraf berkolaborasi dengan Pokemon untuk memperkenalkan dan mempromosikan destinasi wisata yang ada di Indonesia. Tempo/Magang/Muhammad Ilham Balindra
Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

Pemerintah membeberkan awal mula Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dan Bumi Serpong Damai (BSD) masuk ke daftar PSN.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

17 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Kawanan Pencuri Bobol ATM di Minimarket Depok, Uang Puluhan Juta Raib

38 hari lalu

ATM dan minimarket yang dibobol kawanan pencuri di Sawangan, Depok, Selasa, 12 Maret 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kawanan Pencuri Bobol ATM di Minimarket Depok, Uang Puluhan Juta Raib

Pencuri yang melakukan pembobolan ATM itu juga mengambil barang di minimarket, seperti rokok, kosmetik dan coklat yang berada di area kasir.


Kejari Depok Terima SPDP Kasus Pembobolan Kartu Multi Trip KRL

42 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
Kejari Depok Terima SPDP Kasus Pembobolan Kartu Multi Trip KRL

Kejari Depok telah menerima resmi SPDP dari penyidik kriminal khusus Polres Metro Depok kasus ilegal akses pembayaran Kereta Commuter Indonesia (KCI).


Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

44 hari lalu

Karyawan KFC yang bertugas di gerai dan kantor mendapatkan vaksinasi Covid-19. Dok. KFC Indonesia
Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.


Menkes Soroti Kecukupan Gizi Makan Siang Gratis Rp 15 Ribu, Ini Kata Airlangga

50 hari lalu

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, saat ditemui di area acara Peresmian Pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, pada Kamis, 15 Februari 2024 di JIExpo Convention Center & Theater, Jakarta Utara. TEMPO/Adinda Jasmine
Menkes Soroti Kecukupan Gizi Makan Siang Gratis Rp 15 Ribu, Ini Kata Airlangga

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi Menkes Budi Gunadi Sadikin yang menyoroti kecukupan gizi program makan siang gratis yang diperkirakan sebesar Rp 15 ribu per anak.


Terkini: Pengusaha Sebut Penyebab Beras Langka di Retail Modern karena Diserbu Caleg, Jokowi Titipkan 4 Nama untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

51 hari lalu

Pegawai minimarket tengah mengisi rak beras premium dengan beras merah yang baru datang di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, Senin 12 Januari 2024, Kekosongan stok beras premium masih terjadi pada ritel di sejumlah daerah. Jika stoknya ada, tetapi hanya sedikit dan pembeliannya dibatasi hanya 2 pcs per orang per hari. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: Pengusaha Sebut Penyebab Beras Langka di Retail Modern karena Diserbu Caleg, Jokowi Titipkan 4 Nama untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Wakil Ketua Perpadi Billy Haryanto mengungkap, kelangkaan stok beras kemasan 5 kilogram di sejumlah retail modern karena dibeli oleh Caleg.