TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga penelitian kebijakan dan opini publik Populi Center mengungkap sebagian besar masyarakat menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode serta penundaan Pemilu 2024. Hal itu terungkap dalam survei terbaru yang mereka lakukan pada akhir Maret lalu.
“Mayoritas masyarakat tidak setuju dengan usulan perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode,” ujar peneliti yang juga Deputi Direktur Eksekutif Populi Center, Rafif Imawan, dalam diskusi virtual pada Ahad, 24 April 2022.
Berdasarkan survei itu, menurut Rafif, 64,4 persen masyarakat menyatakan tidak setuju dengan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi (tidak setuju 55,1 persen, sangat tidak setuju 9,3 persen).
Hanya 27,6 persen masyarakat yang setuju dengan wacana tersebut (setuju 24,3 persen, sangat setuju 3,3 persen). Adapun 8 persen responden menolak menjawab pertanyaan ini.
Survei ini digelar pada 21-29 Maret 2022 dengan sampel sebanyak 1.200 responden yang tersebar secara proporsional di 34 Provinsi di Indonesia. Responden dipilih dengan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Populi mengklaim margin of error survei ini kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Tujuan dari survei ini adalah untuk melihat dinamika politik jelang pemilu 2024 yang kian dekat, serta isu-isu nasional yang baru-baru ini menghangat.
Selain soal perpanjangan masa jabatan presiden, menurut Rafif, masyarakat juga menolak wacana penundaan Pemilu 2024. Jumlah masyarakat yang mendukung wacana ini bahkan lebih sedikit dari pendukung wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.
"Mengenai isu penundaan Pemilu 2024, mayoritas masyarakat menyatakan tidak setuju dengan wacana penundaan tersebut. Sebesar 74,3 persen (tidak setuju 67,8 persen, sangat tidak setuju 6,5 persen) masyarakat tidak menyetujui usulan penundaan pemilu 2024,” katanya.
Dan hanya ada 15,6 persen yang menjawab setuju (setuju 14,8 persen, sangat setuju 0,8 persen) atas usulan tersebut. Adapun sebesar 10,1 persen masyarakat menolak menjawab.
Meskipun menolak dua wacana terebut, menurut Populi Center, masyarakat tetap puas terhadap pemerintaha Presiden Jokowi. Menurut survei yang sama, sebanyak 62,4 persen masyarakat menyatakan puas (57,4 persen menyatakan sangat puas dan 5 persen menyatakan puas). Sebesar 32,8 persen (tidak puas 29,3 persen, sangat tidak puas 3,5 persen) menyatakan tidak puas. Adapun sebesar 4,8 persen responden menyatakan tidak tahu/ tidak jawab.
Baca: Survei Populi Centre: Masyarakat Puas dengan Presiden Jokowi, Tapi...