Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Hari Ini: Mengenang Radjiman Wedyodiningrat, Dokter dan Tokoh Pergerakan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Radjiman Wedyodiningrat. Wikipedia
Radjiman Wedyodiningrat. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -Hari ini tepat 143 tahun yang lalu Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat lahir di Desa Melati, Kampung Glondongan, Kota Yogyakarta, ibunya berdarah Gorontalo, tepatnya pada 21 April 1879, salah satu tokoh pergerakan Nasional.

Melansir dari ikpni.or.id, ia berhasil mengenyam pendidikan hingga ke negeri Belanda, Perancis, Inggris, dan Amerika.

Pada usia 20 tahun ia berhasil memperoleh gelar dokternya di negeri Belanda.

Karena jasanya selama bertugas di sebuah rumah sakit di Yogyakarta pada masa pemerintahan Hindia Belanda, ia memperoleh gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) yang diperolehnya dari Kesultanan Yogyakarta.

Pada tahun 1893 Radjiman mengawali pendidikannya dengan menyelesaikan Europese Lagere School (ELS). Kemudian ia diterima di Sekolah Dokter Jawa di Batavia dan pada tahun 1899 ia berhasil menyandang gelar Indisch Art.

Radjiman memulai karirnya sebagai seorang dokter yang bertugas di rumah sakit CBZ di Batavia. Dari Batavia, ia bertugas mengabdi sebagai dokter di berbagai daerah antara lain:
1. Banyumas pada tahun 1899
2. Purworejo pada tahun 1899
3. Semarang pada tahun 1900
4. Madiun pada tabun 1901
5. Sragen pada tahun 1905
6. Lawang pada tahun 1905

Pada tahun 1906 ia melanjutkan ke Sekolah Dokter Tinggi di Amsterdam dan pada tahun 1910 ia memperoleh gelar Arts (dokter).

Pada tahun 1905, Radjiman mengajukan permohonan untuk berhenti dari pegawai pemerintah. Kemudian ia mengabdikan diri dan ilmunya di Keraton Surakarta sebagai dokter keraton.

Karena jasanya dalam pelayanan kesehatan di Keraton Surakarta, Pakubuwono X kemudian memberikan suatu gelar kehormatan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dengan nama Wedyodiningrat.

Selanjutnya pada tahun 1910, Radjiman berkesempatan untuk studi ke luar negeri memperoleh gelar Europees Art. Kemudian Radjiman melanjutkan studinya di bidang Ilmu kebidanan di Berlin, Jerman.

Pada tahun 1919, Radjiman memperdalam Ilmu Rontgenologie di Amsterdam. Pada tahun 1931, ia memperdalam ilmu Gudascopie Urinoir di Paris, Perancis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sejarah Negara Indonesia, peran penting dri sosok Dr KRT Radjiman Wedyodiningrat adalah ia pernah menjadi Ketua  Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Badan inilah yang kemudian merancang cikal bakal terciptanya konstitusi Negara Indonesia yang saat ini dikenal dengan nama Undang-Undang Dasar 1945.

Sementara itu ketika proklamasi kemerdekaan sudah terlaksana, karir politik  Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat  terus berlanjut. Ia pernah diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Radjiman Wedyodiningrat menghembuskan nafas terakhirnya pada 20 September 1952 di Desa Dirgo, Widodaren, Ngawi. Jenazahnya dimakamkan di Desa Mlati, Sleman, Yogyakarta berdekatan dengan makam dr. Wahidin Sudirohusodo.

RINDI ARISKA
Baca juga: Menjelang 17 Agustus: Radjiman Wedyodiningrat, Ketua BPUPKI Perancang Konstitusi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

15 hari lalu

Jalur trem yang pernah digunakan di Jakarta dari zaman Hindia Belanda hingga awal masa kemerdekaan Indonesia yang terdapat di Kota Tua, Jakarta Barat. (TEMPO/Mila Novita)
Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

Trem merupakan salah satu transportasi yang digunakan pada zaman Hindia Belanda. Ada monumen jalur trem yang bisa dilihat di Kota Tua Jakarta.


Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

15 hari lalu

Meriam Si Jagur di Kota Tua, Rabu, 2 April 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

Dulu, meriam Si Jagur diletakkan di benteng Portugis di Melaka untuk memperkuat pertahanan mereka di sana.


Menelusuri Kronik Kota Sukabumi Sedari Era Hindia Belanda

18 hari lalu

Deretan rumah di sekitar Stasiun Batu Tulis, Kota Bogor, yang akan terdampak pembangunan rel ganda Bogor-Sukabumi, Jumat 8 November 2019. TEMPO/M.A MURTADHO
Menelusuri Kronik Kota Sukabumi Sedari Era Hindia Belanda

Meskipun berada di kaki gunung, letak Kota Sukabumi cukup strategis karena berada alur lintasan Ibukota Provinsi Jawa Barat dengan Ibukota Jakarta.


Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

18 hari lalu

Wahana bianglala di Alun-alun Batu Kota Malang pada malam hari, Senin, 15 Juli 2019. TEMPO/Abdi Purmono
Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.


Malam Selikuran di Solo, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

24 hari lalu

Abdi dalem dan kerabat Keraton Surakarta Hadiningrat mengikuti Kirab Malam Selikuran untuk menyambut Lailatul Qadar, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam, 25 Mei 2019. ANTARA/Mohammad Ayudha
Malam Selikuran di Solo, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

Malam Selikuran di Solo diadakan setiap malam ke-21 Ramadan oleh Keraton Surakarta menyambut malam lailatul qadar. Begini prosesinya.


Peringatan Kenaikan Tahta ke-20 Raja Keraton Surakarta, Digelar Sederhana Tapi Tetap Khidmat

6 Februari 2024

Raja Keraton Surakarta Paku Buwono (PB) XIII (duduk di kursi roda) menghadiri rangkaian acara Tingalandalem Jumenengan ke-20 atau peringatan kenaikan tahta Raja Keraton Surakarta, Selasa, 6 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Peringatan Kenaikan Tahta ke-20 Raja Keraton Surakarta, Digelar Sederhana Tapi Tetap Khidmat

Acara kenaikan tahta Raja Keraton Surakarta dihadiri 300 undangan termasuk pimpinan trah Mataram Islam


Tahukah Singkatan DCI, Sebutan Sebelum DKI Jakarta?

30 Desember 2023

Pemudik berjalan menuju bus saat mengikuti program Mudik Gratis DKI Jakarta Tahun 2023/1444 H di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin 17 April 2023. Pemprov DKI Jakarta menggelar mudik gratis angkutan lebaran 2023 menggunakan bus sebanyak 284 unit dengan jumlah pemudik sekitar 13.541 orang dengan tujuan 19 kota dan kabupaten di Pulau Jawa dan Sumatera. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Tahukah Singkatan DCI, Sebutan Sebelum DKI Jakarta?

Daerah Khusus Ibu Kota atau DKI Jakarta dulunya sering disebut DCI. Apa artinya dan bagaimana sejarahnya?


Gibran Akui Punya PR 2 Proyek Belum Tuntas di Pengujung 2023

20 Desember 2023

Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka usai santap siang di gerai bakso milik Bara Ilham Bakti Perkasa atau lebih dikenal Tanboy Kun di Jalan Komjen M. Yasin atau Akses UI Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Gibran Akui Punya PR 2 Proyek Belum Tuntas di Pengujung 2023

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengakui mendekati pengujung tahun 2023 ini masih memiliki pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan.


7 Destinasi Wisata di Solo untuk Liburan Akhir Tahun

4 Desember 2023

Ketua DPR RI, Puan Maharani berkunjung ke Solo Safari didampingi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan putrinya, Pinka Hapsari (duduk di sebelah Puan), Ahad, 28 Mei 2023. TEMPO/Septhia Ryanthie
7 Destinasi Wisata di Solo untuk Liburan Akhir Tahun

Liburan akhir tahun semakin dekat, berikut 7 destinasi wisata di Solo yang menarik dikunjungi.


Transformasi Digital, Keraton Surakarta Luncurkan Website Resmi Museum

27 September 2023

Suasana Keraton Surakarta, Rabu, 27 September 2023. (TEMPO/Septhia Ryanthie)
Transformasi Digital, Keraton Surakarta Luncurkan Website Resmi Museum

Website Museum Keraton Surakarta menyediakan akses informasi beragam pengetahuan dan budaya yang mudah diakses masyarakat.