INFO NASIONAL – Tak terasa sudah dua tahun Benny Rhamdani menjabat sebagai Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Mulai memimpin sejak Maret 2020, ragam inovasi telah dilakukannya untuk melakukan penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Misalnya kerjasama dengan kementerian/lembaga, BUMN, Pemda, dan lembaga pendidikan baik di dalam dan luar negeri. Terhadap kerjasama itu telah dilakukan penandatanganan 159 dokumen kerjasama dengan 89 Pemda; 44 Lembaga Pendidikan; 21 dengan Pemerintah Pusat, BUMN, dan lembaga keuangan, lembaga swasta, dan lembaga kesehatan; serta 5 kerjasama dengan luar negeri (lembaga pemerintahan, swasta dan organisasi internasional).
“Penandatanganan Nota Kesepahaman ini bermakna penting karena tugas pelindungan PMI bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat, namun juga pemerintah daerah, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, serta pemerintah desa,” kata Benny beberapa waktu lalu.
Selain itu, di bawah kepemimpinan Benny juga terlaksana perluasan skema penempatan G to G ke Jerman. Indonesia, menjadi negara pertama penempatan PMI skema G to G di Jerman. “Hampir 13 tahun penantian panjang, akhirnya skema penempatan pemerintah G to G di Jerman dapat terealisasikan,” ujar dia.
Sebelumnya program G to G telah dilakukan di Korea Selatan dan Jepang pada 2021. “Keberhasilan kerjasama ini merupakan perwujudan kolaborasi dan dukungan dari perwakilan Republik Indonesia di Jerman, Kementerian Ketenaga kerjaan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, pada tahun ini akan menjadi tahun penempatan PMI melalui skema government to private atau penempatan dengan swasta. BP2MI mengirimkan tenaga perawat yang memenuhi kualifikasi, memiliki kompetensi, keahlian, ketrampilan atas bidang yang mereka kuasai. PMI tenaga perawat menjadi duta negara bagi Indonesia. "Saat ini sebanyak 4,4 juta PMI tersebar di 150 negara penempatan dan telah menyumbang devisa sebesar 159 Triliun, ini sumbangan terbesar kedua setelah sektor Migas.”
Pembangunan Comand Center BP2MI juga telah dilakukan dalam rangka modernisasi sistem menuju big single data PMI. Penyajian data by name by address dan penyajian data real analytics SISKOP2MI terintegrasi dengan 1.557 kementerian/lembaga terkait.
“BP2MI juga telah membangun Migrant Clinic yang memprioritaskan pelayanan untuk PMI dan keluarganya,” kata dia. Hal lain yang berhasil dilakukan Benny yaitu pembebasan biaya penempatan melalui skema Kredit Tanpa Agunan (KTA) PMI kerjasama BP2MI dengan BUMN, serta skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) PMI yang tercantum pada Permenko No.1 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR dan Permenko No. 2 Tahun 2022 tentang Perlakuan Khusus bagi Penerima KUR terdampak pandemi Covid-19.
Dengan fasilitas KTA dan KUR dari BNI, kata Benny, membuktikan negara hadir bagi para PMI. Melalui fasilitas tersebut, pinjaman akan diberikan di awal untuk modal bekerja dan proses sebelum keberangkatan. BNI juga hanya memberikan bunga sebesar 11 persen. “Jadi, BP2MI telah memangkas bunga 17,8 persen dari para rentenir. Selamat tinggal pesta pora para rentenir. Selamat datang era baru di mana negara hadir dan memuliakan warganya, para PMI," ujarnya.
BP2MI, kata lelaki kelahiran Bandung 3 Maret 1968 itu, juga telah menginisiasi dibangunnya lounge PMI, Fast Track PMI, dan helpdesk di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. “Saya memastikan bahwa BUMN dapat menjadi ekosistem yang baik untuk kerja sama ini. Kami selalu mendukung para PMI, misalnya dengan fasilitas jalur khusus di bandara dan lounge khusus PMI,” ujar Menteri BUMN Erick Tohir, belum lama ini. Dia pun berharap, PMI bisa mendapatkan penghidupan yang baik setelah tidak lagi menjadi PMI. (*)