TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengusulkan agar Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi untuk diganti. Cak Imin menilai Yudian yang merupakan sahabatnya itu belum bekerja efektif di jabatan tersebut.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun menyebut Yudian Wahyudi yang merupakan sahabatnya itu juga sempat salah bicara usai dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Februari 2020. Cak Imin pun menyebut muncul penolakan terhadap Yudian dari berbagai pihak, tanpa merinci lebih lanjut.
"Oleh karena itu kalau nggak efektif diganti saja gak apa-apa menurut saya, biasa-biasa saja, supaya lebih efektif," kata dia dalam acara peringatan hari lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Senin, 18 April 2022.
Tak hanya Yudian, Cak Imin yang juga Ketua Majelis Pembina Nasional PMII ini mengingatkan kalau BPIP punya tanggung jawab menyatukan bangsa dalam dialog yang jujur dan terbuka. "Ini belum berjalan maksimal," kata dia.
Cak Imin menilai kondisi ini terbukti di masyarakat yang disebutnya masih ada api dalam sekam alias potensi konflik di tengah masyarakat. Pihak yang paling merasa Islam, kata dia, sebetulnya bodoh tentang Islam. Pihak yang merasa paling nasionalis, menyatakan nasionalisme dengan menyakiti saudaranya. "Ini terjadi dan BPIP harus jadi penjembatan dialog yang terbuka," kata dia.
Setelah mengusulkan Yudian diganti, Cak Imin pun berseloroh kalau dia pun siap saja menggantikan Yudian. Semua kritik dan usulan ini disampaikan Cak Imin di depan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang ikut hadir dalam acara tersebut.
Staf khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Antonius Benny Susetyo menilai usulan dan pernyataan Cak Imin ini sebagai masukan bagi BPIP. "Jadi menurut saya ini otokritik, terima kasih ke Cak Imin," kata dia saat dihubungi, Selasa, 19 April 2022.
BPIP pun, kata dia, tentu akan menerima kritik tersebut dan terus melakukan perbaikan. Selama ini, kata dia, BPIP juga telah melakukan sejumlah upaya sesuai tugas yang diberikan.
Tapi soal frasa api dalam sekam yang digunakan Cak Imin, Benny menilai hal ini adalah tugas bersama. Tak hanya BPIP, tapi juga elit politik.
Benny menyebut kalau semua pihak harus mengakui kalau masih ada pembelahan di masyarakat akibat Pilpres. Akan tetapi yang penting saat ini yaitu soal rekonsiliasi dan bagaimana menjaga politik yang berkeadaban. "Ini tugas bersama," kata dia.
Baca: Jokowi Puji Peran BPIP yang Ikut Bantu Membumikan Pancasila ke Seluruh Tanah Air