TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI, Kaharuddin mengungkapkan pihaknya belum mengadakan pembahasan terkait aksi demonstrasi 21 April mendatang.
“Belum ada pembahasan tanggal 21 April nanti kita akan turun (unjuk rasa),” kata Kaharuddin saat dihubungi Tempo.co, pada Ahad, 17 April 2022.
Kaharuddin mengatakan BEM SI akan mengadakan Konsolidasi Nasional pada Senin malam, 18 April 2022. Konsolidasi dilakukan dalam rangka evaluasi aksi yang telah digelar sebelumnya. Seperti diketahui, BEM SI telah setidaknya tiga kali melakukan aksi. Pertama pada saat tujuh tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 21 Oktober 2021, kedua pada 28 Maret 2022, dan terakhir pada 11 April 2022 lalu.
Terdapat empat tuntutan mahasiswa kepada Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. Pada poin keempat, terdapat 18 tuntutan yang harus disampaikan DPR kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. “Kita wait and see (tunggu dan lihat) untuk saat ini bagaimana respons pemerintah pasca kita melakukan aksi,” kata dia.
Untuk menjaga napas juang, kata Kaharuddin, kemungkinan BEM SI tidak turun saat aksi 21 April mendatang. Selain itu, sejumlah mahasiswa dari daerah telah kembali ke kampung halaman. Selanjutnya BEM SI akan membangun kembali eskalasi gerakan di kampus masing-masing. “Karena memang untuk menjaga napas juang ini, juga karena kawan-kawan daerah pada pulang,” kata Kaharuddin.
Terkait peretasan dan teror yang menimpa dirinya sebelum dan pasca demo 11 April kemarin, Kaharuddin mengaku belum ada lagi ancaman yang datang. Sebelumnya, Kaharuddin mengungkapkan pernah mendapatkan telepon dari nomor tak dikenal. Si penelepon mengancam Kaharuddin, memilih pulang atau hanya pulang nama.
Selain ancaman, sejumlah akun media sosial Kaharuddin juga diretas. Seperti Instagram, Telegram, dan juga Facebook. Kaharuddin mengatakan akun Telegram-nya telah dapat diakses. Namun akun Instagram-nya masih diretas. Bahkan Kaharuddin mendapati email akun Instagram miliknya telah diganti.
“Akun Instagram belum pulih, jadi email-nya itu ganti ke kitabelankri@gmail.com,” kata dia.
Kendati mendapat sejumlah ancaman, Kaharuddin mengaku tak gentar untuk mengkritisi pemerintah. Menurutnya, mahasiswa harus berani bersuara untuk melakukan pergerakan. Menurut Kaharuddin, yang terpenting dari gerakan mahasiswa adalah gerakan moralnya. Karena mahasiswa bukan koalisi Partai Politik alias Parpol, aksi yang dilakukan mahasiswa harus murni, serta harus memakai hari nurani dan akal sehat.
“Pesan ibu kepada saya melakukan demonstrasi adalah, ‘Kalau berani jangan takut-takut, kalau takut jangan berani-berani,” kata koordinator BEM SI itu.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Viral Twitter Soal Orba, Begini Klarifikasi Koordinator BEM SI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.