TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Karna Wijaya diduga telah menghina dosen Universitas Indonesia (UI) yang juga pegiat media sosial Ade Armando yang dikeroyok saat demo 11 April lalu.
Karna Wijaya melalui akun media sosialnya mengunggah postingan berisi ejekan kepada Ade Armando dan teman-temannya di Facebook. Dia meminta warganet yang menemukan celana Ade Armando agar dikembalikan karena mau dipakai mengajar.
“Yang nemu celananya jangan lupa dikembalikan ya, mau dipakai ngajar,” kata Karna Wijaya dalam unggahannya yang viral.
Pihak kampus UGM tak membantah Karna Wijaya merupakan salah satu dosen di lingkungannya.
"Kemarin memang beberapa ada yang menanyakan soal Pak Karna Wijaya yang baru ramai di media sosial," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Yogyakarta, Dina W Kariodimedjo, Ahad, 17 April 2022.
"Kami ingin menginformasikan bahwa UGM memiliki Dewan Kehormatan Universitas yang akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran etika yang bersangkutan," Dina menambahkan.
Dina mengatakan UGM senantiasa mengingatkan kepada seluruh warganya untuk berperilaku sesuai dengan jati diri UGM. "Dan menjunjung tinggi etika, termasuk dalam penggunaan media sosial," kata Dina. UGM pun meminta maaf atas kehebohan di media sosial yang menyeret institusinya.
Dari laman resmi UGM, Karna Wijaya merupakan dosen aktif bergelar
profesor kelahiran 7 Desember 1963 di Jakarta.
Ia mendapatkan gelar doktorandus dari Jurusan Kimia, Fakultan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) tahun 1987. Karna mendapatkan gelar master of engineering di bidang Ilmu Kimia Terapan dari School of Science and Engineering, Waseda University Tokyo, Jepang pada 1993.
Lalu pada tahun 1999 ia mendapat gelar doktor di bidang Ilmu Kimia dari Technical University of Braunschweig, Jerman. Karna Wijaya pernah menjabat sebagai Guru Besar FMIPA UGM sejak tahun 2008. Saat ini ia mengajar di Jurusan Kimia, FMIPA, UGM tingkat S-1, S-2, dan S-3.
PRIBADI WICAKSONO