TEMPO.CO, Jakarta - Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disinggung dalam Laporan HAM Indonesia sepanjang tahun 2021 milik Biro Demokrasi, HAM, dan Buruh Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat.
Laporan itu menyebut berdasarkan rekomendasi Ombudsman RI, ujian TWK tak semestinya diadakan. KPK dianggap tak memilki kedudukan hukum mewajibkan pegawainya mengikuti ujian tersebut.
"LSM dan media melaporkan tes tersebut merupakan taktik untuk menyingkirkan spesifik investigator, termasuk Novel Baswedan," bunyi laporan sebagaimana dikutip Tempo, Sabtu, 16 April 2022.
Laporan Biro HAM Amerika Serikat itu menyebut Novel merupakan penyidik senior yang pernah memimpin penyidikan kasus korupsi dan berakhir dengan ditangkapnya Ketua DPR RI Setya Novanto. Novel juga disebut mendapat serangan siraman air keras dari dua anggota polisi.
Dalam ujian TWK, Novel menjadi salah satu dari puluhan penyidik yang dinyatakan tidak lolos. "Pada 30 September, KPK membebastugaskan 57 dari 75 orang yang gagal TWK," bunyi laporan tersebut.
Laporan Biro HAM Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat itu menyebut hasil TWK juga menyebabkan adanya penyidik berkompeten kehilangan pekerjaannya. Padahal, para penyidik itu pernah membongkar kasus korupsi yang menyeret eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, serta Menteri Sosial Juliari Batubara.
"Sebanyak 75 karyawan gagal dalam ujian (TKW), termasuk penyelidik terkemuka yang telah mengkritik kepemimpinan KPK dan amandemen tahun 2019 terhadap undang-undang KPK, dan yang terlibat dalam banyak investigasi tingkat tinggi," bunyi laporan tersebut.
M JULNIS FIRMANSYAH