TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad melaporkan empat penguatan yang telah dilakukan lembaganya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Salah satu yang dilakukan adalah penguatan infrastruktur untuk menunjang performa Baznas.
"Karena mohon maaf, masih ada yang mengesankan Baznas itu seperti organisasi masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat," kata Noor dalam acara penyerahan zakat oleh Jokowi dan para menteri di Istana Merdeka, Selasa, 12 April 2022.
Akibatnya, kata dia, kesan ormas ini membuat perhatian pemerintah daerah dan masyarakat beragam. Padahal, UU mengatur bahwa Baznas merupakan lembaga pemerintah dan struktural.
Selain infrastruktur, Noor juga melaporkan penguatan lembaga, SDM, dan jaringan kepada Jokowi. Dalam hal jaringan, Baznas telah membangun ekosistem zakat, baik antara Muzakki atau orang yang dikenai kewajiban membayar zakat, maupun Mustahik, kelompok yang berhak menerima zakat.
Di tengah kesan ormas, Baznas pusat tetap bisa mencatatkan pertumbuhan penyeteroan zakat. Penghimpunan di Baznas tumbuh 33,8 persen, pertumbuhan zakat fitrah naik 120 persen, dan penyetoran hewan kurban naik 130 persen.
Meski demikian, Noor mengakui Baznas baru bisa menargetkan penerimaan zakat di 2022 sebesar Rp 26 triliun. Padahal, potensi zakat di seluruh Tanah Air mencapai Rp 327 triliun.
Angka Rp 327 triliun ini terdiri dari beberapa kelompok. Mulai dari zakat perusahaan Rp 144 triliun, penghasilan Rp 139 triliun, tabungan deposito Rp 58 triliun, pertanian Rp 19,8 triliun, peternakan Rp 9,5 triliun, dan sumber lainnnya.
Adapun dalam acara ini, Jokowi dan para menteri langsung menunaikan kewajiban zakatnya melalui Baznas. Kepala negara ini pun juga mengimbau seluruh pejabat negara, BUMN, perusahaan swasta dan kepala daerah di Tanah Air untuk menunaikan kewajiban zakatnya juga melalui Baznas.
"Sehingga dana zakat dapat dikelola dengan profesional dan teratur, serta berdampak baik dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat," kata Jokowi.