TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah peserta demo 11 April mengeroyok Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando di depan Gedung MPR/DPR Senayan yang berujung kondisi luka parah.
Tempo yang menyaksikan langsung aksi pengeroyokan itu, melihat Ade menangis dan minta kepada pengeroyok agar menghentikan aksinya.
Massa terus menerus meneriaki Ade. Mereka juga sudah mengerubungi Ade di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin, 11 April 2022.
Massa terus menganiaya Ade. Bahkan, Ia sampai terduduk dengan luka parah di wajah. Ia sesekali berteriak minta massa menghentikannya. Tapi, masa malah terus meneriakinya.
Beruntung aparat kepolisan datang dan mengevakuasi Ade Armando. Ia dibopong dan dilarikan ke dalam area Gedung DPR RI.
Massa yang masih marah melempari Ade dan polisi dengan batu hingga kayu. Polisi kemudian menembaki massa dengan gas air mata untuk membubarkan massa.
Peristiwa pengeroyokan terhadap Ade Armando ini terjadi usai mahasiswa yang menggelar demo 11 April di depan Gedung DPR RI membubarkan diri. Ade dikeroyok oleh massa yang berpakaian serba hitam dan tidak mengenakan atribut kampus.
Belum diketahui kondisi Ade saat ini. Namun, Polda Metro Jaya telah menangkap sekitar 30 orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca: Begini Kronologi Ade Armando Dikeroyok Massa di Demo DPR RI
Catatan: Isi dan judul berita ini telah diubah pada Selasa, 12 April 2022 pukul 11.34 WIB karena menampilkan sadisme dan merendahkan korban. Sebelumnya berita ini berjudul "Ade Armando Sempat Menangis dan Minta Ampun kepada Pengeroyok". Kami mohon maaf.