TEMPO Interaktif, Palembang: Sekolah Menengah Atas (SMA) internasional yang akan dibangun di Sumatera Selatan diprioritaskan kepada anak-anak yang tidak mampu secara ekonomi namun pintar.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Ade Karyana, Kamis (29/1), menegaskan bahwa sekolah yang akan dibangun oleh provinsi ini akan memprioritaskan anak-anak yang secara ekonomi tidak mampu namun memiliki kepintaran.
“Kami memprioritaskan itu,” kata Ade. Sebagai tahap awal pihaknya akan menerima 150 siswa dengan seleksi yang cukup ketat. Diharapkan setiap kabupaten dan kota di Sumatera Selatan mengirimkan kandidatnya berupa lulusan SMP yang terbaik.
Ia menjelaskan, jika ada dua kandidat yang sama-sama pintar dan memenuhi syarat, maka penentuan akan dilihat dari sisi ekonomi keluarga. Jika yang satu dinilai mampu dan satunya tidak mampu, maka yang dipilih adalah siswa yang tidak mampu secara ekonomi. “Sekolah ini gratis dan di tinggal di asrama,” ucap dia.
Ade juga mengatakan perbedaan sekolah ini dengan sekolah kelas internasional lainnya terletak pada kurikulumnya yang hampir semua mengambil dari sertifikat internasional. Sekolah internasional ini bekerja sama dengan Sampoerna Faudation,
Ade juga mengatakan pihaknya juga memberi kesempatan kepada guru-guru yang berkualitas untuk mengajar di Sekolah ini, tetapi akan diseleksi lagi.
“Jika tidak ada yang memenuhi standar maka akan dicari guru-guru dari luar,” ujar dia. Sekolah ini akan dibangun di kawasan Jakabaring seluas 2-3 hektar dan pada 2009 ini diharapkan pembangunannya sudah selesai.
ARIF ARDIANSYAH