TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian memastikan kondisi aman dan terkendali setelah adanya pipa gas bocor di lokasi sumur pengeboran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng.
"Pada saat ini tidak ada percikan maupun gas, jadi masyarakat tidak perlu panik karena kondisi sudah terkendali," kata Kepala Polres Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Hendri Yulianto dalam keterangan tertulisnya, Ahad 13 Maret 2022.
Dia menambahkan pihaknya telah memasang garis polisi di sumur PAD 28 Geo Dipa yang menjadi lokasi kejadian. "Situasi sudah terkendali dan perlu diketahui juga bahwa lokasi sumur jauh dari pemukiman," tambahnya.
Kecelakaan yang terjadi di Dusun Pawuan, Desa Karangtengah, Sabtu 12 Maret itu, kata dia, terjadi ketika para pekerja hendak melakukan kegiatan pembersihan sumur lama di PAD 28 Geo Dipa. "Kecelakaan kerja ini diawali dengan kegiatan pembersihan sumur. Pembersihan sumur ini secara berkala memang biasa dilakukan," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang ia terima, kegiatan pembersihan sudah dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang baik. Namun, 20 menit setelah pembersihan tersebut diduga keluar gas beracun yang mengakibatkan insiden.
"Akibat kejadian itu, korban tidak sadarkan diri. Setelah dievakuasi kemudian korban dibawa oleh petugas Geo Dipa ke RSUD Wonosobo," katanya.
Dia menyebutkan satu orang meninggal dunia akibat keracunan gas, sehingga kepolisian akan melakukan autopsi sambil menunggu persetujuan keluarga.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan berdasarkan pemutakhiran data terkini diketahui terdapat tujuh orang terdampak peristiwa tersebut, dengan satu orang di antaranya meninggal dunia.
"Berdasarkan data terbaru, total tujuh orang yang mengalami kecelakaan kerja dan satu di antaranya meninggal dunia. Sebelumnya, berdasarkan informasi awal, disebutkan jumlahnya sembilan orang," kata Andri.
Baca: Polisi Lakukan Sterilisasi TKP Kebocoran Gas di Sumur Geo Dipa Dieng