Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Risiko Reksadana Pasar Uang dan Tips Optimalkan Cuan

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL - Reksadana saat ini menjadi salah satu bentuk instrumen investasi yang bisa diandalkan. Namun patut diketahui, ada berbagai jenis reksadana. Tingkat risikonya pun berbeda-beda. Reksadana pasar uang adalah salah satu yang memiliki tingkat risiko paling rendah. Investasi ini juga dinilai tepat untuk dijadikan sebagai pilihan diversifikasi.

Meskipun risikonya terbilang rendah, produk investasi ini tetap memiliki risiko. Karena itu, kamu harus paham betul apa saja risikonya sehingga bisa mengambil langkah tepat agar investasi di instrumen ini bisa berkembang secara optimal.

Sebelum meletakkan dana yang kamu miliki ke sebuah aset atau instrumen investasi, penting untuk mempelajari risikonya terlebih dahulu. Ini akan mempermudah kamu untuk menentukan apakah investasi tersebut sesuai dengan profil risikomu atau tidak.

Risiko pertama yakni risiko nilai bunga yang akan berpengaruh pada nilai return dari jenis investasi yang satu ini. Naik turunnya suku bunga akan menyebabkan fluktuasi return di instrumen pasar uang. Perubahan suku bunga bisa terjadi kapan saja tanpa prediksi yang akurat. Itulah mengapa pemilik instrumen reksadana satu ini harus selalu update dengan kondisi perekonomian.

Dua, risiko wanprestasi yang juga bisa terjadi pada jenis reksadana pasar uang. Risiko wanprestasi terjadi akibat adanya kegagalan pembayaran. Gagal bayar yang dimaksud di sini adalah kegagalan yang dialami oleh manajer investasi dalam mengembalikan dana investasi kepada investor.

Kondisi seperti ini sangat mungkin terjadi dan sebaiknya diperhatikan oleh para investor reksadana yang menggunakan dukungan manajer investasi. Manajer investasi umumnya akan kesulitan untuk mengembalikan dana investasi jika terjadi penarikan besar-besaran. Kondisi seperti ini sebenarnya akan memberi pengaruh negatif yang sangat besar tak hanya bagi investor namun juga bagi perusahaan yang terlibat.

Tiga, risiko likuiditas. Likuiditas itu sendiri merupakan kemampuan sebuah aset untuk bisa dicairkan menjadi uang tunai. Pada dasarnya instrumen investasi yang satu ini memiliki likuiditas yang cukup tinggi dan bisa dicairkan kapan saja. Namun, ada kondisi dimana likuiditas ini menjadi rendah alias aset sulit untuk dicairkan.

Kondisi ini bisa terjadi ketika semua pemegang unit reksadana ingin menjual kembali aset-aset yang dimiliki. Hal ini menyebabkan manajer investasi kesulitan untuk mempersiapkan dana tersebut. Akibatnya, sulit pula bagi pemegang aset untuk mencairkan dana dari instrumen yang dimiliki.

Empat, risiko ekonomi dan politik. Itulah mengapa para investor harus mulai update dengan perkembangan kondisi ekonomi dan politik agar bisa membuat prediksi untuk perkembangan aset yang diinvestasikan.  Lima, risiko yang berasal dari faktor-faktor luar. Salah satunya adalah perubahan peraturan terkait investasi reksadana tersebut. Perubahan peraturan ini bisa terjadi kapan saja dan mungkin akan sulit untuk diprediksikan.

Setelah memahami semua risikonya, kini saatnya mengetahui strategi yang tepat untuk mengoptimalkan cuan atau profit. Pertama adalah perpanjang jangka waktu investasi. Jika kamu ingin mendapatkan profit yang lebih besar, disarankan untuk membuatnya menjadi investasi jangka panjang.

Langkah berikutnya adalah menerapkan strategi dollar cost averaging. Ini merupakan strategi investasi yang akan membantu kamu untuk berinvestasi secara rutin dan konsisten. Melalui strategi ini, kamu diharapkan bisa membeli aset investasi tanpa memperhatikan nilai aktiva bersih atau NAB. Jadi kamu bisa berinvestasi pada saat pasar uang sedang turun maupun naik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terapkan pula strategi Dollar Cost Averaging, karena akan membantu kamu terhindar dari kerugian pembelian aset. Risiko membeli aset reksadana saat harganya tinggi akan terserap saat kamu membeli aset di harga yang murah. Jadi jika dihitung secara keseluruhan, rata-rata uang yang kamu keluarkan untuk membeli aset ini terbilang kecil.

Strategi ketiga, jika kamu menggunakan aplikasi investasi atau platform investasi tertentu, maka manfaatkanlah semua kelebihan yang ada di sana. Misalnya, jika ada penawaran promo maka kamu bisa menggunakannya untuk beli reksadana online agar biayanya jauh lebih hemat. Dengan begitu keuntungan yang akan kamu terima nantinya juga akan terasa jauh lebih besar.

Cara paling efektif untuk mengoptimalkan nilai return dan meminimalkan risiko investasi adalah dengan melakukan diversifikasi. Selain berinvestasi di reksadana pasar uang, kamu bisa memilih aset atau instrumen lain sebagai diversifikasi. Misalnya dengan berinvestasi di reksadana saham dan reksadana campuran. Pilihlah produk reksadana yang risikonya sesuai dengan profil risikomu.

Satu hal penting, jangan mudah terpengaruh dengan tren investasi yang berkembang di tengah masyarakat. Risiko investasi akan ditanggung sendiri. Jadi jangan pernah mengambil langkah investasi hanya karena ingin mengikuti arus tren.

Di zaman modern seperti sekarang, investasi reksadana bisa kamu akses dari mana saja dan kapan saja. Salah satu caranya melalui Aplikasi digibank by DBS yang siap menawarkan kemudahan investasi dalam bentuk instrumen reksadana, termasuk reksadana pasar uang.

Ada sejumlah ketungungan berinvestasi reksadana melalui Aplikasi digibank by DBS. Kamu bisa menemukan banyak pilihan produk reksadana. Kamu juga akan merasakan kemudahan pembelian aset secara fleksibel. Beli reksadana online bisa dilakukan berkala secara konsisten sehingga akan mempermudah kamu untuk mengembangkan dana investasi.

Di digibank by DBS ini kamu bisa melakukan transaksi reksadana pasar uang dan reksadana produk lainnya dengan biaya terjangkau. Pembelian bisa dilakukan mulai dari Rp 100 ribu. Hal ini tentu mempermudah siapa saja untuk memulai investasi karena nilai modalnya terbilang ringan.

Semua layanan yang kamu butuhkan untuk berinvestasi dalam bentuk reksadana bisa diakses melalui satu jenis aplikasi yaitu Aplikasi digibank by DBS. Aplikasi ini memungkinkan kamu untuk melakukan jual, beli, maupun switch aset reksadana tanpa harus berpindah platform. Pengguna baru juga bisa melakukan pendaftaran SID atau Single Investor Identification di aplikasi yang sama.

Pembelan reksadana online di aplikasi ini pun mudh. Dalam satu Aplikasi digibank by DBS ini kamu bisa menemukan banyak sekali pilihan produk reksadana. Total ada lebih dari 50 pilihan produk reksadana yang bisa kamu beli.

Tunggu apa lagi? Segera nikmati kemudahan investasi reksadana pasar uang maupun jenis reksadana lainnya bersama Aplikasi digibank by DBS. Proses transaksi mudah dan tersedia begitu banyak pilihan aset. Hanya lewat satu aplikasi saja kamu bisa memantau pengelolaan investasimu secara optimal. (*)

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional

2 hari lalu

Ada 5 perbedaan reksadana syariah dan konvensional yang harus Anda ketahui, mulai dari akad hingga pengelolaannya. Foto: Canva
5 Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional

Ada 5 perbedaan reksadana syariah dan konvensional yang harus Anda ketahui, mulai dari akad hingga pengelolaannya.


7 Daftar Reksadana Syariah Terbaik yang Menguntungkan

7 hari lalu

Ada beberapa produk reksadana syariah terbaik yang bisa Anda pilih. Daftar reksadana syariah ini cukup aman dan menguntungkan untuk pemula. Foto: Canva
7 Daftar Reksadana Syariah Terbaik yang Menguntungkan

Ada beberapa produk reksadana syariah terbaik yang bisa Anda pilih. Daftar reksadana syariah ini cukup aman dan menguntungkan untuk pemula.


Nasabah Rekening Green Savings Meningkat, DBS Indonesia Tambah Kolaborasi dengan Mitra Baru

10 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Nasabah Rekening Green Savings Meningkat, DBS Indonesia Tambah Kolaborasi dengan Mitra Baru

Jumlah nasabah Rekening Green Savings oleh PT Bank DBS Indonesia tercatat meningkat sebesar 60 persen sejak Desember 2022 hingga Agustus 2023.


Bank Mandiri dan DBS Indonesia Salurkan Kredit untuk TBS Energi Utama

12 hari lalu

Gedung Bank Mandiri di Jakarta
Bank Mandiri dan DBS Indonesia Salurkan Kredit untuk TBS Energi Utama

PT Bank Mandiri Tbk (Persero) dan PT Bank DBS Indonesia salurkan kredit hijau untuk PT TBS Energi Utama Tbk.


DBS Treasures Catat Dana Kelolaan Naik 17 Persen

21 hari lalu

Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung dan Head of Segmentation and Liabilities PT Bank DBS Indonesia Natalina Syabana dalam acara media briefing di Jakarta pada Senin, 4 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
DBS Treasures Catat Dana Kelolaan Naik 17 Persen

DBS Treasures membukukan pertumbuhan total aset yang dikelola (asset under management/AUM) sebesar 17 persen secara tahunan pada semester I 2023.


Bank DBS akan Gelontorkan Rp 11.276 Triliun untuk Dukung Komunitas Rentan dan Cegah Dampak Sosial

36 hari lalu

Gedung Bank DBS
Bank DBS akan Gelontorkan Rp 11.276 Triliun untuk Dukung Komunitas Rentan dan Cegah Dampak Sosial

Bank DBS mengumumkan akan mengucurkan dana hingga SG$ 1 miliar (setara Rp 11.276,6 triliun dengan kurs Rp 11.276,6 per SG$) untuk 10 tahun ke depan.


Memahami 4 Jenis Investasi Jangka Pendek dan Tips Memulainya

39 hari lalu

Berikut ini beberapa jenis investasi jangka pendek yang bisa Anda coba dan beberapa tipsnya. Foto: Pexels
Memahami 4 Jenis Investasi Jangka Pendek dan Tips Memulainya

Investasi jangka pendek adalah bentuk investasi dengan jangka waktu yang relatif singkat. Simak penjelasan 4 jenis dan cara memulainya.


UOB Indonesia: Kenali Risiko-risiko Ini Sebelum Berinvestasi

31 Maret 2023

Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret. ANTARA
UOB Indonesia: Kenali Risiko-risiko Ini Sebelum Berinvestasi

UOB Indonesia menyarankan masyarakat sebaiknya mengenali berbagai risiko terlebih dahulu sebelum memulai berinvestasi.


OJK Catat IHSG Menguat 0,25 Persen hingga 24 Februari 2023

27 Februari 2023

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 28 April 2022. IHSG parkir pada posisi 7.246,25 atau naik 0,69 persen. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada level 7.267,11. Tercatat, 317 saham menguat, 200 saham melemah dan 163 saham bergerak stagnan pada akhir sesi I perdagangan. Tempo/Tony Hartawan
OJK Catat IHSG Menguat 0,25 Persen hingga 24 Februari 2023

Secara Year to Date (YtD), IHSG menguat tipis 0,09 persen dengan inflow investor non-resident sebesar Rp 162,8 miliar.


Bank DBS Buka Registrasi Beasiswa Pelatihan Coding Online hingga 25 Mei 2023

9 Februari 2023

Bank DBS. REUTERS
Bank DBS Buka Registrasi Beasiswa Pelatihan Coding Online hingga 25 Mei 2023

DBS Bank Ltd (Bank DBS) melalui DBS Foundation resmi membuka registrasi Coding Camp 2023 mulai 8 Februari hingga 25 Mei 2023.