TEMPO.CO, Jakarta -Sudah dua tahun kasus Covid-19 pertama di Indonesia, belakangan didominasi varian Omicron yang angkanya melandai.
Pasien di Indonesia bahkan telah mencapai 5,72 juta dan memakan korban jiwa sebanyak 150 ribu orang. Lebih lanjut, landainya varian Omicron disebut-sebut sebagai awal dari berakhirnya pandemi Covid-19.
Awal Berakhirnya Pandemi Covid-19?
Sebab varian ini tampak lebih ganas dari yang sebelumnya. Maka dari itu, wacana soal perubahan status dari pandemi menjadi endemi kerap dibicarakan.
Berdasarkan artikel Tempo sebelumnya, Siti Nadia Tarmidzi selaku Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, menegaskan jika endemi belum diterapkan di Indonesia.
Kendati demikian, pemerintah sudah menyiapkan ancang-ancang untuk kondisi pra-endemi. Adapun kondisi pra-endemi yang dimaksud adalah:
- Kekebalan Masyarakat Tinggi
Dikutip dari Healthline, pandemi dapat menjadi endemi apabila masyarakat sudah memiliki kekebalan tubuh yang tinggi. Kuncinya adalah semua masyarakat harus sudah mendapatkan vaksin. Oleh karenanya, masyarakat Indonesia mesti secepatnya mendapatkan vaksin yang merata, termasuk vaksin booster.
- Tingkat Kasus Rendah-Berbasiskan Indikator PPKM
Sebagaimana yang disampaikan Suharyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, kondisi pra-endemi mesti memperhatikan tingkat penyebaran kasus.
- Kapasitas Respon Memadai
Selain itu, sistem pelayanan kesehatan mesti tersedia dan tidak lagi terbebani. Begitu halnya dengan pelayanan kesehatan primer seperti puskesmas juga harus diperkuat.
- Surveillance Aktif
Tetap aktif melakukan tes seperti swab dan antigen karena endemi tidak berarti berhentinya mutasi virus.
- Terjadi Secara Merata dan Konsisten
- prakondisi nomor 1 sampai 4 terjadi dengan distribusi yang merata di wilayah yang luas
- prakondisi terjadi dalam waktu yang cukup panjang, sudah stabil atau konsisten.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan agar masyarakat tetap serius menghadapi COVID-19. Sebab berkurangnya jumlah penularan Covid-19 bukan berarti pandemi akan segera berakhir.
WHO menganggap terlalu cepat untuk mengatakan bahwa saat ini sudah memasuki endemi. Saat ini, status yang ditetapkan oleh WHO adalah Public Health Emergency International Concern (pandemi).
Dilansir dari laman Council Foreign Relations, endemi adalah keadaan di mana virus menjadi stabil di wilayah tertentu, atau setidaknya dapat diprediksi. Akan tetapi, tidak ada tolak ukur yang pasti untuk menentukan sebuah penyakit di wilayah tertentu dapat dikatakan endemi.
Begitu juga dengan Karen Edwards, Profesor Epidemiologi dan Biostatistik, berpendapat bahwa endemi bukan berarti virus menghilang seketika. Virus tersebut tetap ada di sekitar kita dan bisa saja semakin menyebar, tetapi tubuh kita dapat lebih adaptif dengan keberadaannya. Bagaimana dengan sinyal varian Omicron yang sudah lewati puncak dan melandai? Kita tunggu.
VIOLA NADA HAFILDA
Baca : Kemenkes Bilang Kasus Konfirmasi Covid-19 Turun 7,87 Persen Sepekan Terakhir