Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rapat-rapat Strategi TNI Sebelum Lakukan Serangan Umum 1 Maret 1949

Reporter

image-gnews
Koleksi baru Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta berupa berbagai jenis kelengkapan militer milik Boediharjo, komandan di balik keberhasilan operasional stasiun pemancar radio AURI PC-2 di masa Serangan Umum 1 Maret 1949. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Koleksi baru Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta berupa berbagai jenis kelengkapan militer milik Boediharjo, komandan di balik keberhasilan operasional stasiun pemancar radio AURI PC-2 di masa Serangan Umum 1 Maret 1949. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, 72 tahun silam, 1 Maret 1949 pasukan Indonesia yang terdiri dari militer dan rakyat sipil melakukan serangan ke Yogyakarta yang diduduki Belanda. Serangan ini merupakan pembuktian di mata internasional bahwa Indonesia masih ada. Lalu, seperti apa rencana pasukan TNI Indonesia dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, untuk membalikkan propaganda Belanda yang menyebut Indonesia sudah musnah?

Meski Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Belanda belum mengakui kedaulatan negara bekas jajahan mereka ini. Belanda masih berupaya menguasai Indonesia dengan melakukan upaya Agresi Militer hingga dua kali. Agresi militer pertama pada 21 Juli 1947, dan agresi militer kedua pada 19 hingga 20 Desember 1948.

Kurang lebih satu bulan seusai Agresi Militer Belanda II yang dilancarkan pada Desember 1948, Tentara Nasional Indonesia mulai menyusun strategi untuk melakukan serangan balik.

Mereka secara bergerilya melakukan sabotase dengan memutuskan telepon, merusak jalan Kereta api, menyerang pasukan Belanda, serta tindakan lainnya. Hal ini membuat Belanda menjadi waspada dan mendirikan posko-posko, yang justru membuat tentara mereka menjadi terpencar.

Rapat-rapat Sebelum Serangan Umum 1 Maret 1949

Pada 18 Februari 1949, Jenderal Soedirman mengadakan rapat Pimpinan Tertinggi Militer dan Sipil di wilayah Gubernur Militer III, yang dilaksanakan di markas yang terletak di lereng Gunung Sumbing. Selain Kol. Bambang Sugeng, Letkol Wiliater Hutagalung, dan Komandan Wehrkreis II Letkol Sarbini Martodiharjo, hadir juga Gubernur Sipil Mr. K.R.M.T. Wongsonegoro, serta Residen Banyumas R. Budiono, Residen Kedu Salamun, Bupati Banjarnegara R. A. Sumitro Kolopaking, dan Bupati Sangidi.

Dalam rapat tersebut dibahas tentang strategi penyerangan pendudukan Belanda di Yogyakarta untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia masih ada. Untuk itu, perlu direncanakan pihak mana serta siapa saja yang perlu dilibatkan. Strateginya adalah akan dicari sejumlah pemuda berbadan tinggi dan tegap, lancar berbahasa Belanda, Inggris atau Prancis dan dilengkapi dengan seragam perwira TNI dari mulai sepatu sampai topi.

Sebelum peristiwa penyerangan, pemuda yang menyamar sebagai perwira TNI ini harus siap berada di dalam kota. Bukan untuk berperang, keberadaan mereka dimaksudkan untuk menunjukkan diri kepada wartawan-wartawan asing bahwa TNI masih ada. Oleh karena itu mereka harus masuk ke Hotel Merdeka guna menunjukkan diri kepada anggota-anggota UNCI serta wartawan-wartawan asing yang berada di hotel tersebut.

Selain menunjukkan kepada wartawan asing bahwa TNI masih ada, strategi lainnya adalah dunia harus mengetahui adanya serangan yang dilakukan tentara Indonesia terhadap Belanda yang menduduki Yogyakarta. Untuk itu, dalam menyebarluaskan berita ini ke dunia internasional, Kol. T.B. Simatupang yang bermarkas di Pedukuhan Banaran, Desa Banjarsari, menghubungi pemancar radio Angkatan Udara RI (AURI) di Playen, dekat Wonosari, agar berita mengenai penyerangan besar-besaran oleh TNI atas Yogyakarta segera disiarkan setelah serangan dilancarkan.

Setelah memperkirakan kemungkinan Belanda akan mendatangkan bantuan dari kota-kota lain di Jawa Tengah setelah mendapat serangan, yang diperkirakan bantuan akan datang dalam kurun waktu 6 sampai 7 jam, kemudian disepakati pendudukan hanya berlangsung selama 6 jam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh karena itu, serangan di wilayah Divisi II dan III harus dikoordinasikan dengan baik sehingga dapat dilakukan operasi militer bersama dalam kurun waktu yang ditentukan, sehingga bantuan Belanda dari kota lain dapat dihambat, atau paling tidak dapat diperlambat.

Kemudian, pimpinan pemerintahan sipil ditugaskan untuk mengkoordinasi persiapan dan pasokan perbekalan di wilayah masing-masing. Saat bergerilya, para pejuang harus selalu pindah tempat, sehingga sangat bergantung dari bantuan rakyat dalam penyediaan perbekalan.

Selama perang gerilya, Camat, Lurah serta Kepala Desa sangat berperan dalam menyiapkan dan memasok perbekalan bagi para gerilyawan tersebut. Sementara untuk pertolongan dan perawatan medis, diserahkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI).

Setelah semua persiapan matang, baru kemudian keputusan diambil tanggal 24 atau 25 Februari, bahwa serangan akan dilancarkan pada 1 Maret 1949, pukul 06.00 pagi. Instruksi segera diteruskan ke semua pihak yang terkait. Puncak serangan dilakukan dengan serangan umum terhadap kota Yogyakarta di bawah pimpinan Letnan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: 6 Jam di Yogyakarta, Kilas Balik Serangan Umum 1 Maret 1949

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jumlah Penumpang di Yogyakarta Melonjak 200 Persen saat Libur Lebaran, KAI Bandara Lakukan Antisipasi

2 jam lalu

Kereta Prambanan Ekspres melayani penumpang ke Bandara YIA, dari stasiun Wojo menuju Yogyakarta dan sebaliknya Foto: @ahmadhafit
Jumlah Penumpang di Yogyakarta Melonjak 200 Persen saat Libur Lebaran, KAI Bandara Lakukan Antisipasi

KAI Bandara melayani perjalanan dari Stasiun Yogyakarta menuju Stasiun Bandara YIA Kulon Progo dengan jumlah perjalanan yang terbagi dua jenis.


Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

1 hari lalu

Banner yang menyindir rusaknya Jalan Godean Sleman Yogyakarta. Dok : Istimewa
Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

Sejumlah akses infrastruktur jalan di wilayah Yogyakarta mulai gencar diperbaiki menjelang libur Lebaran ini.


Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

1 hari lalu

Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. (TEMPO/Pribadi Wicaksono)
Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

Ada 33 titik destinasi populer di Yogyakarta yang akan diawasi ketat, sebagian besar merupakan wilayah Pantai Selatan.


6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

1 hari lalu

Warga berjalan usai melaksanakan salat magrib di Masjid Gedhe Mataram, Kotagede, Yogyakarta, 13 Juni 2016. Masjid tertua di Yogyakarta ini yang dibangun sejak tahun 1587 dan menjadi pusat kegiatan beribadah saat Ramadan. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

Yogyakarta memiliki berbagai destinasi wisata, termasuk wisata religi. Berikut rekomendasi wisata religi Yogyakarta yang wajib dikunjungi.


Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

1 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S


Khawatir Terimbas Cuaca Buruk, Yogya Gelar Sidak Serentak Pantau Stok Pangan Menjelang Lebaran

2 hari lalu

Wisatawan mancanegara menyambangi Pasar Beringharjo Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Khawatir Terimbas Cuaca Buruk, Yogya Gelar Sidak Serentak Pantau Stok Pangan Menjelang Lebaran

Kekhawatiran kurangnya stok pangan pada masa libur Lebaran 2024 sempat muncul akibat kondisi cuaca buruk.


Arus Mudik di Terminal Jatijajar Depok Diprediksi Mulai H-10

2 hari lalu

Petugas BPTJ mengecek fisik bus saat pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) di Terminal Jatijajar Tipe A, Depok, Jawa Barat, Jumat 31 Maret 2023. Pemeriksaan kelaikan kendaraan tahap pertama dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek  (BPTJ) untuk memastikan laik jalan guna memberi kenyamanan dan keselamatan penumpang saat mudik lebih awal Hari Raya Idul Fitri 1444H. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Arus Mudik di Terminal Jatijajar Depok Diprediksi Mulai H-10

Dinas Kesehatan Kota Depok memeriksa kesehatan sopir bus di Terminal Jatijajar secara periodik, dan saat arus mudik akan ada posko layanan.


Yogyakarta Waspadai Jalur Rawan Libur Lebaran, Akses Cinomati Terlarang Bagi Wisatawan

2 hari lalu

Sebuah mobil wisatawan tengah dievakuasi petugas pasca mengalami kecelakaan tunggal di jalur Cinomati Bantul Sabtu 9 Desember 2023. Dok.istimewa
Yogyakarta Waspadai Jalur Rawan Libur Lebaran, Akses Cinomati Terlarang Bagi Wisatawan

Jalur Cinomati Yogyakarta dikenal berbahaya karena kontur jalannya sangat curam sehingga banyak mobil tak kuat menanjak.


TNI Sediakan Kapal Perang untuk Mudik Tujuan Semarang dan Surabaya

2 hari lalu

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024. Rapat tersebut membahas kesiapan TNI dalam mendukung pengamanan Hari Raya Idul Fitri tahun 2024 dan Pilkada Serentak tahun 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
TNI Sediakan Kapal Perang untuk Mudik Tujuan Semarang dan Surabaya

TNI menyediakan kapal laut jenis landing platform dock (LPD) yang bisa menampung 500 pemudik termasuk sepeda motor.


Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta

2 hari lalu

Pantai Dewa Ruci Jatimalang Purworejo. Dok.  Pemkab Purworejo
Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta

Libur lebaran di Yogyakarta, ada banyak destinasi wisata yang searah kota Pelajar itu