TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak masyarakat untuk mencari titik temu ketimbang melebarkan perbedaan. Hal itu disampaikan Yaqut dalam pidato peringatan Isra Miraj 1443 Hijriah atau 2022 Masehi di Jakarta, Senin, 28 Februari 2022.
"Spirit Isra Miraj tak sebatas catatan sejarah, namun bisa kita jadikan sebagai renungan dan motivasi diri untuk terus tumbuh dengan meningkatnya kohesi sosial. Mari kita menjadi bagian bangsa Indonesia yang concern mencari titik temu daripada melebarkan perbedaan," kata Yaqut.
Baca Juga:
Peringatan Isra Miraj kali ini dihadiri secara daring oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam dan sejumlah duta besar negara sahabat.
Yaqut menuturkan bahwa Isra Miraj adalah bagian penting dalam sejarah kebudayaan Islam. Peristiwa agung ini merupakan awal disyariatkannya ibadah salat lima waktu. "Nabi SAW menegaskan bahwa salat adalah tiang agama," kata Yaqut.
Menurutnya hasil perjalanan Isra Miraj Rasulullah berupa salat memiliki kandungan makna bahwa nilai-nilai ketuhanan harus diseimbangkan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Nilai ketuhanan dan kemanusiaan menyatu dalam sikap dan perilaku masyarakat Indonesia, sehingga menjadi perekat bangsa di tengah kompleksitas perbedaan yang tak semua bangsa mampu melewatinya dengan baik.
"Berbeda itu niscaya, namun tak berarti harus saling menjatuhkan. Sebuah bangunan yang indah lahir dari berbagai peran para pekerja yang berbeda-beda, namun semuanya berjalan dalam satu spirit, yaitu menjadikan bangunan nampak indah dan kokoh," tutur Yaqut.
Menag menjelaskan bahwa dalam sejarah Islam, Indonesia sangat erat menjalin hubungan antara agama dan negara. Begitu pula ajaran Islam telah melebur dalam berbagai aspek kebudayaan dan nilai-nilai kehidupan masyarakat.
"Sungguh sangat mengagumkan, dari Sabang hingga Merauke kita dapat menyaksikan cara berislam yang begitu indah bersanding dengan budaya bangsa, kita juga dapat merasakan nilai-nilai persaudaraan kebangsaan hingga kini masih terjaga dengan baik," kata Yaqut.
Baca Juga: Yaqut Dilaporkan soal Suara Azan dan Gonggongan Anjing, Ini Kata Kemenag