INFO NASIONAL - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menyoroti alat untuk tes Covid di Gorontalo hanya dimiliki oleh BPOM, sementara reagen yang dimiliki oleh BPOM masih terbatas. Ia menyarankan agar TCN yang digunakan untuk tes TBC dapat menjadi alternatif lain dalam melakukan tes Covid-19, dengan hanya mengganti cartridge yang dimiliki.
Ninik, demikian ia biasa disapa, mengatakan sebelumnya warga Gorontalo untuk tes PCR harus ke Manado atau Makassar. Namun sekarang setelah BPOM setempat memiliki alat tes, ternyata reagen masih kurang.
“Kalau TCN itukan sebenarnya butuh Cartridge. Lagi-lagi soal Cartridge ini yang mereka kesulitan untuk membeli, jadi TCN itu adalah alat yang untuk mendeteksi TBC sebetulnya, cuma dengan diganti Cateridgnya bisa untuk semacam PCR, bisa untuk mendeteksi Covid. Di beberapa daerah ada yang memiliki TCN ini, cuma Cateridgnya ini Indonesia memang belum memiliki independensi kedaulatan secara penuh soal kesehatan Cateridg ini, harus dari luar negeri," kata Ninik kepada Parlementaria di Gorontalo, Selasa, 22 Februari 2022.
Ia menuturkan, Indonesia sudah berebutan dengan negara lain sejak awal Covid-19 untuk mendapatkan cartridge. Awalnya Indonesia hanya mendapatkan sekitar 6.000 per minggu dan untuk dibagikan ke seluruh Indonesia. Sehingga, Pemerintah Provinsi harus membelinya sendiri. Ninik beranggapan perlu dicarikan solusi konkret terkait permasalahan ini.
Anggota Komisi IX DPR RI Yahya Zaini meminta kepada seluruh stakeholders mitra kerja Komisi IX DPR RI untuk dapat memanfaatkan pertemuan semacam ini dengan menyalurkan keluhan-keluhan dan permasalahan yang terjadi, mengingat forum ini juga dihadiri oleh para pejabat eselon satu Pemerintahan yang menjadi mitra kerja di pusat.
Terkait kurangnya reagen di Gorontalo, Yahya mengatakan, langsung diberikan bantuan secara simbolis dengan menyerahkan alat tes antigen sebanyak 50.000 kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo. "Tadi yang muncul antara lain, kurangnya reagen disini. Kami sudah minta supaya dipenuhi, oleh pak Maksi tadi secara simbolis sudah disampaikan, nanti akan diikuti dengan surat secara resmi permintaan reagen untuk antigen," katanya. (*)