TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bakal mulai menertibkan penjualan tes antigen Covid-19 yang dijual secara eceran atau per boks di aplikasi e-commerce. Alat tes Covid-19 itu laris manis karena harganya yang terbilang murah dan masyarakat dapat melakukan tes secara mandiri.
"Untuk tes PCR yang dilakukan di rumah, kami sekarang sedang rapikan. Kami juga tidak mau semua menjual barang-barang ini sehingga kasihan konsumennya," ujar Budi dalam konferensi pers secara daring pada Senin, 21 Februari 2022.
Meski murah, Menkes Budi mengatakan tidak semua alat antigen yang dijual di toko online abal-abal. Kemenkes bahkan sudah melakukan pengecekan untuk beberapa merek dan hasilnya cukup akurat.
"Sudah kami tes beberapa dan memang sudah layak. Akan kami umumkan (mereknya) secara terbuka dari Kemenkes," ujar Budi.
Dari pantauan Tempo di beberapa e-commerce, penjualan tes antigen eceran memang diminati masyarakat terlihat dari jumlah penjualan yang mencapai ribuan. Apa lagi, harga satu alat hanya Rp19.000 dan jauh lebih murah dibandingkan tes di klinik yang biayanya mencapai Rp40.000 sampai Rp85.000 per tes.
Salah satu merek yang paling banyak dibeli masyarakat adalah alat tes antigen bernama LUNGENE. Alat ini dijual dengan harga Rp19.000 per satuan atau Rp455 ribu per boks isi 25 set. Jumlah pembeli alat tes antigen ini pun sudah mencapai 7.700 orang dan hampir seluruhnya memberikan penilaian bintang lima.
Baca: Menkes Sebut Tunggakan Klaim Covid-19 Rp 25,1 Triliun akan Dibayar
M JULNIS FIRMANSYAH