Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRIN Buka Peluang Kerja Sama Riset dengan Lembaga Independen

image-gnews
Diskusi online KSIxChange#40: Potensi Kerja Sama Antar Lembaga Riset dengan Pengambil Kebijakan untuk Mendorong Proses Penyusunan Kebijakan Berbasis Bukti dan Inklusif yang disiarkan secara daring, Kamis (20/1)
Diskusi online KSIxChange#40: Potensi Kerja Sama Antar Lembaga Riset dengan Pengambil Kebijakan untuk Mendorong Proses Penyusunan Kebijakan Berbasis Bukti dan Inklusif yang disiarkan secara daring, Kamis (20/1)
Iklan

INFO NASIONAL – Lembaga riset independen (LRI) merupakan salah satu aktor penting untuk memproduksi pengetahuan berbasis bukti yang dapat mendorong terciptanya kebijakan inklusif. Karena itu, negara bertanggung jawab untuk menghidupkan lembaga riset agar tidak tergantung pada dana asing dalam melakukan penelitian.

Demikian pendapat Ahmad Najib Burhani, Plt. Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat berbicara dalam webinar KSIxChange#40: Potensi Kerja Sama Antar Lembaga Riset dengan Pengambil Kebijakan untuk Mendorong Proses Penyusunan Kebijakan Berbasis Bukti dan Inklusif, Kamis, 20 Januari 2022.

Berbagai LRI maupun lembaga swadaya masyarakat membutuhkan dana dalam melaksanakan kerja sosial. Kerap kali, sokongan dana dari lembaga-lembaga di luar negeri menjadi ‘bahan bakar’ terciptanya hasil riset. Najib mengakui, BRIN sebagi lembaga riset milik pemerintah tidak bisa mencakup semua riset di sektor ilmu sosial humaniora. “Mungkin kami hanya bisa 40 persen. Jadi, kolaborasi dengan LRI menjadi penting,” ujarnya.

Karena itu, BRIN tengah mencari cara melembagakan bentuk kerja sama dengan LRI seperti yang telah dilakukan dengan sejumlah universitas. “Banyak pola untuk melembagakan. Kalau dengan pihak kampus ada MoU (perjanjian kesepakatan). Cara lainnya yakni melalui pendanaan,” kata Najib.

BRIN telah beberapa kali menggelar program dengan mengucurkan dana penelitian kepada dosen dan mahasiswa. Ada pula kesempatan untuk peneliti untuk bergabung dalam sejumlah program seperti Program Research Asistant, Program Visiting Researcher, dan Program Bantuan Talenta Riset dan Inovasi.

Pada program-program tersebut, biasanya para dosen diminta mengirimkan proposal penelitian serta syarat administratif lainnya. BRIN akan memilih proposal terbaik untuk mendapat pendanaan. Pola seperti ini dapat pula diterapkan dalam kerja sama antara BRIN dengan LRI. “Jadi, kita sebenarnya open, semua boleh berkompetisi untuk terlibat di dalamnya,” ucap Najib.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Lembaga, SMERU Research Institute, Heni Kurniasih, mengapresiasi tawaran BRIN untuk berkolaborasi. Selama ini, SMERU telah banyak memproduksi pengetahuan sekaligus mengadvokasi hasil riset tersebut kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Hasil riset yang dilakukan SMERU biasanya menjadi rekomendasi kebijakan. Pada proses advokasi, SMERU melakukannya melalui forum pembangunan daerah (formal) maupun pendekatan kepada aktor-aktor dalam produsen kebijakan (informal). Sementara pada lapisan masyarakat terdampak, SMERU akan melakukan pelatihan dan konsultasi, serta mempublikasikan hasil riset dalam bentuk jurnal, media sosial, dan webinar. “Kami biasanya melakukan audiensi dengan pembuat kebijakan,” ucap Heni.

Husni Mubarok,  Peneliti Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina, siap menyambut bentuk kerja sama yang ditawarkan BRIN. “Teknis kolaborasi seperti apa nanti, kami masih wait and see, yang penting produk pengetahuan bisa maju sehingga bisa jadi pertimbangan di kementerian dan lembaga untuk memproduksi kebijakan yang inklusif,” katanya.

Selama ini PUSAD Paramadina berfokus pada perspektif kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial (GEDSI) di sektor kerukunan umat beragama di Indonesia. Kasus yang diteliti terkait pendirian rumah ibadah. Menurut Husni, kendati perundangan telah mengaturnya dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) 2006, namun implementasi di lapangan belum sesuai.

Karena itu, misi PUSAD Paramadina bukan sekadar memproduksi riset yang akan membantu terciptanya kebijakan inklusif, tetapi ikut mengawasi implementasi dari peraturan yang berlaku. “Penelitian untuk menuju terciptanaya kebijakan sebenarnya tidak bisa berhenti di siklus itu.Ada yang juga penting yakni implementasi setelah kebijakan. Kami akan tetap memantau bagaimana cara kerja sebuah imlementasi. Berharap pada kebijakan saja tidak cukup. Kebijakan yang bagus saja kadang-kadang terpagari oleh kondisi sosial di masyarakat,” kata Husni. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

16 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

8 Desember 2023

Foto udara Bendungan Sadawarna di Desa Tanjung, Kecamatan Surian, Sumedang, Jawa Barat, 3 Januari 2023. Bendungan Sadawarna juga berfungsi sebagai salah satu pengendali banjir yang kerap kali terjadi di kawasan Kabupaten Subang. TEMPO/Prima Mulia
BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

BRIN melakukan penelitian jalur migrasi ikan atau fishway untuk pengelolaan sumber daya perairan sungai yang berkelanjutan di Indonesia.


Pakar BRIN Kembangkan Teknologi Nanobubble Generator untuk Penanganan Pascapanen Pertanian

23 November 2023

Ilustrasi chia seed dalam campuran yogurt dan buah-buahan. Pixabay.com
Pakar BRIN Kembangkan Teknologi Nanobubble Generator untuk Penanganan Pascapanen Pertanian

Pakar BRIN mengembangkan teknologi Nanobubble Generator untuk penanganan pascapanen komoditas pertanian dan meningkatkan mutu hasil pertanian.


BRIN Sebut Tuberkulosis Penyakit Kuno, Indonesia Terbanyak Kedua setelah India

14 November 2023

Pasien Tuberkulosis Resistan Obat , J (35) yang duduk di kursi roda, dan kakanya NH (48) pada 29 Juni 2022/Tempo-Mitra Tarigan
BRIN Sebut Tuberkulosis Penyakit Kuno, Indonesia Terbanyak Kedua setelah India

BRIN menyatakan tuberkulosis merupakan salah satu penyakit kuno yang menular lewat udara dan Indonesia menjadi penyumbang kedua kasus tuberkulosis.


Program Hibah Riset RI-Australia Tahap 2 Diluncurkan, Terbuka untuk Semua Kalangan

13 November 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko pada peluncuran Pusat Kolaborasi Riset di Padang, Kamis, 3 November 2022. (Antara/Ikhwan Wahyudi)
Program Hibah Riset RI-Australia Tahap 2 Diluncurkan, Terbuka untuk Semua Kalangan

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memastikan semua skema riset RI-Australia tahap kedua bersifat terbuka bagi semua kalangan.


BRIN Sebut Kegiatan Antropogenik Sebabkan Kebakaran Hutan dan Lahan

13 November 2023

Sejumlah kendaraan melintas di jalan Gub Hasan Bastari yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu 1 Oktober 2023. Kabut asap tersebut merupakan dampak dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BRIN Sebut Kegiatan Antropogenik Sebabkan Kebakaran Hutan dan Lahan

BRIN mengungkapkan kegiatan antropogenik dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.


Mengapa Musim Hujan yang Baru Masuk Jakarta Langsung Bikin Banjir, Ini Penjelasan BRIN

7 November 2023

Warga menerobos banjir yang merendam rumah di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Ahad, 5 November 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut sebanyak 54 RT di Jakarta seperti Cawang dan Kampung Melayu tergenang banjir setelah hujan mengguyur beberapa wilayah Jakarta pada Sabtu, 4 November 2023. ANTARA /Rifqi Raihan Firdaus
Mengapa Musim Hujan yang Baru Masuk Jakarta Langsung Bikin Banjir, Ini Penjelasan BRIN

Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Didi Satiadi menjelaskan mengapa musim hujan yang baru tiba di Jakarta langsung mengakibatkan banjir.


BRIN Sebut Limbah Biomassa Lignoselulosa Bisa untuk Bioetanol

1 November 2023

Rumput laut bisa diolah menjadi bahan bakar bioetanol dengan bantuan bakteri E. coli (Digital Trend)
BRIN Sebut Limbah Biomassa Lignoselulosa Bisa untuk Bioetanol

BRIN menyatakan limbah biomassa lignoselulosa dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol yang mampu mendukung penyediaan energi bersih di Indonesia.


BRIN Sebut 1 Juta Hektare Lahan Pertanian di Indonesia Terdampak Salinitas, Asin

20 Oktober 2023

Petani memanen padi di persawahan yang terendam banjir di Desa Wates, Undaan, Kudus, Jawa Tengah, Jumat 3 Maret 2023. Menurut data BPBD setempat, sebanyak 2.216 hektare sawah di lima kecamatan di wilayah itu terdampak banjir sehingga sebagian petani gagal panen, sementara harga gabah di wilayah tersebut turun dari Rp5.300 per kilogram menjadi harga paling rendah mencapai Rp2.500 per kilogram akibat kualitas padi yang menurun akibat terendam banjir. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
BRIN Sebut 1 Juta Hektare Lahan Pertanian di Indonesia Terdampak Salinitas, Asin

BRIN menyebutkan ada sekitar satu juta hektare lahan pertanian di Indonesia terdampak salinitas (kadar garam dari air laut).


BRIN: Keanekaragaman Hayati Indonesia Janjikan buat Pengembangan Obat Herbal

13 Oktober 2023

Rebusan bahan obat herbal yang sudah diracik untuk dicoba kualitasnya di Balikpapan, Kalimantan Timur, 15 Oktober 2021. Kalimantan adalah rumah bagi Suku Dayak dan dikenal sebagai paru-paru dunia karena luas hutannya yang mencapai 40,8 juta hektare. Hutan dengan segala isinya tersebut menyimpan manfaat bagi kehidupan manusia, tak terkecuali untuk kesehatan. ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
BRIN: Keanekaragaman Hayati Indonesia Janjikan buat Pengembangan Obat Herbal

BRIN menyatakan Indonesia dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi menjanjikan untuk mengembangkan obat herbal.