TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan empat permintaan kepada Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau yang dikenal Badan SAR Nasional (Basarnas). Salah satunya yaitu memperbanyak inovasi dengan memanfaatkan teknologi.
"Basarnas tidak boleh ketinggalan," kata Jokowi dalam acara Rakernas 50 Tahun Basarnas di Istana Negara, Jakarta, Senin, 21 Februari 2022.
Saat ini, kata Jokowi, teknologi SAR sudah berkembang cepat dan bisa memproyeksikan penanganan yang lebih efektif dalam menyelamatkan korban. Untuk itu, Jokowi meminta Basarnas harus cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi SAR terkini.
Kedua, Jokowi meminta Basarnas terus meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). SDM SAR, kata dia, harus memiliki kompetensi yang tinggi dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan situasi hari ini.
Ketiga, Jokowi meminta Basarnas juga membuang jauh-jauh ego sektoral dan bersinergi dalam operasi kemanusiaaan. Ia mengatakan SAR bekerja terpadu dengan kementerian/lembaga, TNI, Polri, badan usaha, organisasi kemasyarakatan, dan potensi SAR lainnya. "Libatkan seluruh elemen masyarakat, semua potensi," kata Jokowi.
Terakhir, Jokowi meminta Basarnas memperkuat pencegahan, mitigasi, dan antisipasi. Ia meminta Basarnas melakukan pelatihan-pelatihan teknis SAR secara masif kepada masyarakat.
Kata Jokowi, Basarnas bisa membantu membangun kesadaran agar masyarakat semakin peduli dan sigap melakukan upaya preventif. "Terutama di daerah-daerah yang rawan bencana dan kawasan kedaruratan agar terbangun budaya SAR dan masyarakat tangguh kedaruratan," kata dia.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi melaporkan kepada Jokowi bahwa sampai hari ini lembaganya sudah memiliki 43 kantor pencarian dan pertolongan, 1 balai pendidikan dan pelatihan, 77 pos pencarian, dan 63 unit siaga pencarian.
Sementara, jumlah pegawai Basarnas saat ini 4.029 orang. "Tentu belum ideal bila dikaitkan dengan luasnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan 514 kabupaten/kota, dengan potensi kecelakaan, bencana alam, serta kondisi membahayakan manusia," kata dia.