TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat senior Kantor Staf Kepresidenan, Andi Widjajanto, dikabarkan bakal dilantik menjadi Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Senin 21 Februari 2022. Dua sumber Tempo yang ada di lingkaran istana dan yang mengetahui proses pemilihan kursi Gubernur Lemhanas, membenarkan informasi tersebut.
Pengamat pertahanan dan militer dari Institute for Security and Strategic Studios (ISESS), Khairul Fahmi, menilai, Andi memang memiliki kualifikasi untuk mengisi posisi tersebut. Sebelum berkecimpung di pentas politik praktis, Andi dikenal sebagai akademikus dan pengamat militer. Andi merupakan pakar yang memiliki konsentrasi pada kajian pertahanan, hubungan internasional, dan keamanan siber.
Namun, Khairul menyebut, Gubernur
Lemhanas tidak cukup hanya sekadar memiliki kecakapan atau kompetensi.
"Dia harus memiliki sikap mental negarawan dan karakter pandita atau begawan," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Ahad, 20 Februari 2022.
Sebab, lanjut Khairul, Lemhanas mengemban peran yang sangat strategis sebagai lembaga yang menjadi salah satu dapur pemikiran bagi masalah-masalah kebangsaan dan kenegaraan. Lembaga ini juga menjadi salah satu sumber dan kancah penempaan kader-kader kepemimpinan nasional di berbagai bidang, baik politik, ekonomi, birokrasi, pelayanan publik maupun di bidang pertahanan dan keamanan. Untuk itu, ujar dia, Gubernur Lemhanas harus mampu menjaga marwah diri dan lembaga yang dipimpinnya.
"Jadi terkait kabar penunjukan itu, saya kira isunya bukanlah kompetensi melainkan reputasi dan integritas. Ketika menjabat nanti, Mas AW harus memahami bahwa publik masih mengingat bahwa dirinya adalah salah satu pejabat setingkat menteri yang pernah di-reshuffle pada awal periode pertama Presiden Jokowi," ujar dia.
Di sisi lain, ujar Khairul, Andi Widjajanto juga dikenal publik sebagai salah satu orang yang punya andil besar dalam kemenangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019 lalu.
"Oleh karena itu, penting bagi AW nantinya untuk benar-benar menunjukkan bahwa dirinya memang layak dan mampu menjaga integritasnya sebagai Gubernur Lemhanas, untuk menjamin lembaga ini tidak bergeser dari peran strategis yang diemban," ujar dia.
Andi Widjajanto merupakan pakar di bidang pertahanan yang menamatkan pendidikan S-1 di jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia. Setelah itu, Andi melanjutkan pendidikan program pascasarjana di National Defense University, di Washington D.C, Amerika Serikat.
Andi juga pernah mempelajari studi hubungan internasional dan pertahanan di School of Oriental and African Studies (SOAS), London School of Economics and Political Science (LSE) dan S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.
Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet di masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada periode 2014-2015. Ia dicopot dari posisi tersebut pada reshuffle Agustus 2015. Posisi Andi Widjajanto digantikan politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung. Pada 2016, Andi diangkat menjadi Penasihat Senior Kepala Staf Kepresidenan dan masih menjabat hingga saat ini.
Andi terlibat dalam tim pemenangan
Joko Widodo atau Jokowi dalam dua kali periode pemilihan presiden. Pada Pilpres 2019, ia memimpin Ketua Tim Cakra 19, salah satu kelompok relawan yang berisi purnawirawan TNI.
Saat dikonfirmasi, Andi mengaku tidak mengetahui ihwal rencana pengangkatan dirinya sebagai calon Gubernur Lemhanas. "Enggak tahu, tidak ada pemberitahuan apa-apa," ujar Andi saat dihubungi Tempo, Jumat, 18 Februari 2022.