TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini memantau secara virtual pelaksanaan vaksinasi di 12 provinsi di Indonesia, khususnya untuk lansia dan anak-anak. Jokowi meminta laporan langsung dari kepala daerah hingga Kapolda setempat perihal perkembangan vaksinasi dan stok vaksin yang tersedia.
"Kasus sekarang ini sedang naik, sehingga diperlukan percepatan vaksinasi, terutama lansia dan anak," kata Jokowi dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 17 Februari 2022.
Sebelumnya pada 15 Februari, kasus harian bertambah 57.049. Angka ini juga melebihi puncak kasus varian Delta yang terjadi pada 15 Juli 2021 dengan 56 ribu kasus. Pada 16 Februari, kasus harian naik lagi jadi 64.718.
Jokowi kemudian mempersilahkan masing-masing perwakilan daerah untuk memberikan laporan. Salah satunya yaitu Bupati Majalengka Karna Sobahi yang melaporkan target vaksinasi di daerahnya yaitu 1,47 juta orang, dengan 126 ribu lansia dan 117 ribu anak usia 6-11 tahun.
Capaian dosis pertama untuk kelompok di atas usia 18 tahun yaitu 84,4 persen. Lalu, dosis kedua mencapai 61,26 persen, dan dosis ketiga yang diarahkan untuk pelayanan publik yaitu 16.100 orang.
Sementara untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun, capaian dosis pertama yaitu 88,51 persen dan dosis kedua 46 persen. Karna pun menyebut berbagai upaya dilakukan untuk mempercepat vaksinasi, salah satunya membentuk stagas keagamaan.
Sebab, kata Karna, banyak masyarakat yang bisa didekati oleh ulama. Sehingga di tiap desa, kata Karna, ada tiga orang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membantu melakukan vaksinasi warga.
Berikutnya ada Bupati Semarang Ngerti Nugraha yang melaporkan hari ini pihaknya menargetkan bisa melakukan vaksinasi terhadap anak usia 6-11 tahun sebanyak 1.003 orang, booster untuk 71 tenaga kesehatan. Capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Semarang mencapai 98,02 persen dan dosis kedua 80,7 persen.
Khusus untuk anak-anak, Ngerti melaporkan capaian vaksinasinya mencapai 94,69 persen. Lalu untuk lansia dosis pertama yaitu 73,24 persen dan dosis kedua 69,82 persen. Sementara untuk booster secara keseluruhan yaitu 4,78 perse.
Ngerti menyebut beberapa upaya dilakukan di Kabupaten Semarang. Salah satunya, setiap Puskesmas membentuk tiga tim vaksinasi yang masuk ke desa-desa dan kelurahan. "Bekerja sama dengan Camat, Kepala Desa, Lurah, dan dukungan tokoh masyarakat dan agama," kata Ngesti.
Lalu berikutnya, bergantian beberapa daerah lain memberikan laporan. Dari Aceh, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan beberapa daerah lainnya.
Baca: Vaksinasi Belum Lengkap Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Omicron