TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali menembus rekor hari ini, Rabu, 16 Februari 2022. Menurut data dari laman covid-19.go.id pukul 18.00 WIB. terdapat penambahan kasus baru sebanyak 64,718 dalam 24 jam terakhir.
Jumlah ini menembus rekor tertinggi sejak Covid-19 varian Omicron masuk ke Indonesia, yakni sebanyak 57.049 kasus pada Selasa kemarin.
Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah total kasus aktif di Indonesia saat ini mencapai 445.190 kasus. Selain itu, jumlah kasus kematian bertambah 167 kasus dan sembuh sebanyak 25.386 kasus.
Meskipun terjadi ledakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron, Kementrian Kesehatan memastikan rumah sakit di seluruh daerah memiliki daya tampung atau bed occupancy rate (BOR) yang memadai. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, walau banyak masyarakat terinfeksi, namun mayoritas bergejala ringan dan tak membuat BOR meningkat.
"Ketersediaan tempat isolasi dengan jumlah masyarakat yang diisolasi juga masih rendah. Seperti di Sumatera Utara ada 637 kasus dan tempat isolasi ada 4.059 (kasur)," ujar Siti dalam konferensi pers Kemenkes yang disiarkan secara daring, Rabu, 16 Februari 2022.
Untuk daerah lain seperti DKI Jakarta yang menjadi episentrum Covid-19, Siti mengatakan jumlah masyarakat yang dirawat mencapai 8.418 orang, namun jumlah BOR yang tersedia mencapai 15.313 kasur. Sedangkan di daerah lain yang kasus Covid-19 mulai menuju titik puncaknya, Siti mengatakan tingkat BOR masih di angka 20 persen.
Jumlah BOR, kata Siti, bahkan masih bisa ditingkatkan jika dilakukan konversi dari ruang perawatan umum menjadi ruang perawatan untuk pasien Covid-19. "Kalau ditambahkan dengan rencana konversi, akan naik 1,5 kali lipat dari jumlah yang ada saat ini," kata Siti.
Tidak cuma jumlah kasus perawatan yang masih tersedia banyak, Siti mengatakan jumlah kasur di ruang ICU juga mengalami kondisi yang sama. Untuk DKI Jakarta, Siti mengatakan tingkat keterisiannya sebanyak 44 persen, lalu Banten 29 persen, Jawa Barat 26,4 persen, dan Daerah Khusus Yogyakarta 21 persen.
Siti mengatakan dengan jumlah kasur perawatan dan ICU yang masih tersedia banyak, tren kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah daerah sudah akan terlewati. Seperti di DKI Jakarta yang baru saja melewati puncak kasus gelombang ketiga dan Jawa Timur yang sudah akan memasuki puncak kasus Covid-19.
"Tapi kami masih akan me-monitoring, apakah benar ada penurunan atau karena testing yang menurun" ujar Siti.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca: Pasien dengan Antigen Positif Kini Bisa Pakai Layanan Telemedisin Isoman