TEMPO.CO, Jakarta - Juru Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menerangkan mobilitas masyarakat sangat tinggi di tengah lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga saat ini. Bahkan, pemerintah mencatat tingkat mobilitas masyarakat menjadi yang tertinggi sejak awal pandemi.
"Terutama di pusat perbelanjaan, lokasi ritel, tempat rekreasi dan taman. Tingkat mobilitasnya masih setara dengan periode Idul Fitri 2021 lalu yang terjadi tepat sebelum lonjakan kasus kedua," ujar Wiku dalam keterangannya, Rabu, 16 Februari 2022.
Melonjaknya mobilitas masyarakat juga terjadi di sektor perkantoran dan transportasi publik. Meskipun, kata Wiku, di pekan lalu tren mobilitas sempat sedikit menurun. Wiku mengatakan provinsi penyumbang kasus tertinggi di Jawa - Bali sebagian besar adalah wilayah aglomerasi dengan mobilitas antar wilayah yang tinggi
"Mobilitas yang tinggi ini tidak semata-mata perlu ditekan, namun perlu dikendalikan dan dipastikan bahwa mobilitas yang ada dilakukan dengan aman," kata dia.
Wiku mengatakan pemerintah perlu memastikan masyarakat yang berpergian harus menerapkan disiplin protokol kesehatan 3M, melakukan skrining ketat dengan tes syarat perjalanan dan penggunaan PeduliLindungi. Sehingga perpindahan orang positif yang dapat menulari banyak orang lainnya dapat dihindari.
Sebelumnya, penambahan kasus Covid-19 di Tanah Air menyentuh kisaran 57 ribu pada Selasa, 15 Februari 2022. Berdasarkan data pemerintah hingga pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 57.049 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Angka ini merupakan penambahan tertinggi sejak kasus Omicron masuk ke Indonesia sekaligus melebihi puncak kasus Delta yang terjadi pada 15 Juli 2021 dengan 56 ribu kasus.
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 4.901.328, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama terinfeksi virus corona pada 2 Maret 2020.
Sementara itu, pasien sembuh bertambah 26.747 orang sehingga, total pasien sembuh berjumlah 4.349.848 orang. Sedangkan pasien meninggal bertambah 134 orang. Dengan demikian, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 145.455 orang.
Selain kasus Covid-19, pemerintah juga memantau ada 35.594 orang yang kini berstatus suspek. Selain itu, ada 582.828 spesimen terkait Corona yang diperiksa kemarin.
M JULNIS FIRMANSYAH I DEWI NURITA