INFO NASIONAL-Kabupaten Jayapura Jayapura dengan luas 17.517 km persegi dan populasi 140 ribu jiwa namun jarak tinggal penduduk yang berjauhan adalah tantangan tersendiri bagi Pemerintah kabupaten. Ada lagi fenomena lain yang dihadapi Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, pandemi ini lebih pesat dirasakan pada tiga titik kecamatan di Jayapura.
"Hanya di tiga kecamatan dan distrik itu yang selalu menjadi pusat penyebaran virus. Termasuk di Jayapura yang menjadi pintu masuk penerbanganan dari bandara Sentani. Di Jayapura, akses keluar masuk lebih banyak dari transportasi udara. Juga di laut sehingga kami melakukan kerjasama dengan , pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memperketat dan memantau dan orang yang keluar masuk lewat jalur ini," ujar Mathius Awoitauw dalam diskusi daring bertajuk " Pahlawan Vaksin – Daerah dengan Pertumbuhan Ekonomi Positif" bersama kepala daerah dari kabupaten/kota lainnya, Selasa, 15 Februari 2022.
Bila pada pandemi dua tahun Jayapura nyaris di angka nol, maka pada lonjakan varian Omicron lebih pesat. Sehingga mereka pun melakukan percepatan pelaksanaan vaksin yang pada beberapa minggu terakhir berhasil melaksanakan vaksinasi dosis pertama mencapai 76 persen dan vaksinasi dosis kedua mencapai 57 persen. "Tantangan terberat adalah berita hoax tentang efek vaksin, tetapi kami terus melakukan sosialiasi. Kami harap ke depannya, vaksinasi sebagai benteng pengendalian virus terus kita lakukan agar vaksinasi dapat mengendalikan lonjakan kasus dari varian apa pun namanya," ujar Mathius.
Bupati Mathius mengungkapkan solusi pelaksanaan PPKM adalah dengan menyuaraan gerakan kembali ke kebun, berproduksi pertanian secara aktif di kampung masing-masing. Tidak turun ke kota melainkan kembali ke kebun. Di seluruh desa dan kecamatan digalakkan program pengembangan ekonomi termasuk UMKM agar berjalan efektif.
Bupati Jayapura yang terpilih sebagai The Best Regional Leades dalam CNBC Indonesia Award 2021 untuk upaya ekonomi dengan kearifan lokal ini sempat memperketat pengawasan keluar-masuk kota di tiga kota tersebut. Dia menggalakkan program kembali ke kebun untuk mengolah lahan dan usaha gerakan pertanian lainnya memberikan pengaruh yang cukup besar untuk pembangunan di tiap desa, kecamatan dan perkotaan.
Dia mengatakan sejumlah warga Jayapura sesekali berkunjung kee kota karena dua tahun lebih mereka beraktivitas di seputar kebun dan kampungnya saja. Aktivitas di masyarakat itu pun tetap dipantau oleh pemerintah dan pihak terkait. "Namun lihat hasilnya, selama beberapa waktu ini, mereka ikut memberikan kontribusi untuk wilayah yang lain. Kita membantu juga perkembangan aktivitas ekonomi termasuk di usaha kuliner kecil dan menengah termasuk fasilitas gedungnya. Diharapkan ini dapat membantu kestabilan ekonomi. Kami juga memantau dan mengendalikan partisipasi masyarakat dari berbagai event," ujarnya.
Bupati Mathius juga mengapresiasi dukungan yang diberikan pemerintah pusat terhadap Kabupaten Jayapura. "Kebijakan yang mendukung masyarakat adat dan kearifan lokal itu dapat menjadi kekuatan di masa depan. Mendukung adat dan istiadat ini sangat membantu karena dengan dukungan dan kepastian terhadap ruang kelola masyarakat adat di kampung dan distrik ini akan memotivasi masyarakat. Saya berterimakasih untuk dukungan pemerintah yang telah memberikan ruang untuk sumber daya manusia dalam menyambut masa depan Jayapura," katanya.(*)