Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fintech Lending Tingkatkan Literasi Keuangan

image-gnews
Acara HIPMI Digital Academy dengan tema
Acara HIPMI Digital Academy dengan tema "Memahami Kebutuhan Pelaku Usaha Fintech Lending Yang Perlu Diakomodir Oleh Aturan Dan Kebijakan OJK" yang disiarkan secara daring, Kamis (10/2)
Iklan

INFO NASIONAL - Pemanfaatan fintech lending sebagai solusi pinjaman masa depan selain lewat perbankan mulai marak di masyarakat digital saat ini. Meski demikian, masih terpusat di Pulau Jawa. Demikian pernyataan Tenaga Ahli Komisi Pengawas SKK Migas Bidang Perencanaan Investasi, Anggawira.

"Bagaimana (caranya) start up tak hanya lahir dari kota di pulau besar saja, tapi menyebar di setiap tempat di negeri ini," ujar Anggawira dalam diskusi daring bertema “Peran dan Kontribusi Fintech Lending dalam Pemulihan Ekonomi Nasional” yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Kamis, 10 Februari 2022. 

Sedangkan Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Kuseryansyah mengemukakan bahwa belum meratanya fintech lending lantaran ada gap antara kebutuhan produksi para pengusaha dan kesiapan layanan perbankan. Fintech lending dapat melayani segmen usahawan yang belum memenuhi syarat perbankan.

Otorita Jasa Keuangan (OJK) yang dirintis pada pemeritahan Presiden Jokowi telah menumbuhkan digital finance termasuk keberadaan AFPI pada 2018 kemudian menaungi banyak fintech sejak 17 Januari 2019. Anggotanya kini mencapai 103 klaster produktif, multiguna dan syariah. 

Sayangnya, belum ada perlindungan menyeluruh bagi pelaku fintech lending. Reformasi jasa keuangan, termasuk rancangan undang-undang yang mengatur perlindungan data pribadi yang belum disahkan. Ini menjadi agenda bersama Pemerintah dan DPR. 

Selain kebijakan, lanjut Kuseryansyah, dibutuhkan literasi dan edukasi bagi konsumen. Pedoman perilaku transparan untuk produk dan metode penawaran ini dapat mencegah pinjaman berlebih sekaligus tindakan tak manusiawi pada konsumen. "Kita harapkan dunia fintech lending akan membaik, apalagi dengan komunikasi (melalui webinar daring) ini kami dapat berkolaborasi dengan para pengusaha muda termasuk HIPMI," ujarnya.

Presiden Direktur Rupiah Cepat, Yolanda mengatakan layanan pinjaman tunai tetap menjadi market potensial di Indonesia. Apalagi dengan regulasi keberadaan OJK sejak 2016, fintech dapat melayani keterbatasan industri perbankan dalam memenuhi kebutuhan produksi dalam negeri yang sangat besar. "Tantangannya masih terkait dengan pinjol ilegal. Bila kita lihat data sepanjang 2018 sampai 2021, Satgas Waspada menyebutkan ada 3.500 pinjol illegal," ujarnya. 

Tantangan lainnya adalah literasi dan inklusi keuangan. Banyak yang memakai jasa keuangan digital tapi tak dibarengi tingkat literasi. “Jadi asal pakai aja, tak tahu hak penggunaan keuangan itu apa. Ini salah satu bentuk (misi) Rupiah Cepat, selain bisnis kami aktif memberikan sosialisasi, konsultasi dan workshop kepada publik," kata Yolanda. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Direktur UangMe, Vincent Jaya Saputra melihat sebenarnya saat ini pertumbuhan fintech cukup bagus, 7 persen, dan diprediksi akan naik terus. Namun masyarakat harus diedukasi agar tidak kalap dalam meminjam uang, apalagi terjerumus pada pinjol ilegal. "Menurut kami ini yang harus diantisipasi pemerintah dan penyelenggara agar berkolaborasi untuk mewujudkan fintech menjadi industri yang membantu masyarakat dan bertanggung jawab. Kami bersyukur OJK banyak menemukan 3.516 pinjol ilegal. Belum lagi isu pinjol ilegal jadi ajang pencucian uang karena untungnya besar dari suku bunga. Pemerintah lewat OJK bila perlu sediakan akses untuk warga yang melapor dan mengadu tentang pinjol yang ilegal dan meresahkan ini," kata Vincent.  

Ketua Hubungan Media Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Anthony Leong mengungkapkan perlunya memperkuat fungsi perlindungan untuk konsumen digital untuk menetralisir bisnis dari sisi negatif. Menurutnya, kenaikan transansaksi 106 anggota pada 2021 mengisyaratkan fintech lending dapat menjadi lokomotif ekonomi baru. 

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H. Maming bahkan mengatakan banyak pengusaha HIPMI di 34 provinsi termasuk UMKM memerlukan fintech lending sehingga perlu dipikirkan bagaimana kolaborasi HIPMI dengan AFPI.

Sedangkan menurut Co-Founder dan Komisaris Finpedia Firlie Ganinduto, pada 2021 kehadiran fintech lending mampu menjadi jembatan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan di sektor produktif maupun konsumsi. Kondisi terlihat dari perbandingan antara pertumbuhan kredit bank yang berbeda jauh dengan pertumbuhan dari penyaluran pinjaman online.

“Pada November 2021, kredit bank tumbuh hanya 4,4 persen year o year (yoy) menjadi Rp5.694,9 triliun. Pada periode yang sama penyaluran pinjaman mencapai Rp12,97 triliun, tumbuh hingga 50,98 persen secara yoy,” kata Firlie. 

Ia juga menyoroti kelebihan fintech lending selama pandemi Covid-19. Menurutnya, saat ini banyak industri keuangan yang bermetamorfosis ke arah digital.  "Saya melihat ini solusi bagaimana fintech lending memanfaatkan teknologi digital di tengah kondisi pandemi di dunia dan di bangsa ini," katanya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

10 jam lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.


PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

10 jam lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


BRI Kembali Ingatkan WaspadaI Modus Penipuan Online

11 jam lalu

BRI Kembali Ingatkan WaspadaI Modus Penipuan Online

Aksi penipu yang mengirim file berekstensi APK tetap terjadi. Berikut tips mengatasinya.


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

11 jam lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


AgenBRILink Layani Kebutuhan Perbankan Masyarakat Selama Libur Lebaran

11 jam lalu

AgenBRILink Layani Kebutuhan Perbankan Masyarakat Selama Libur Lebaran

796 ribu agen laku pandainya yakni AgenBRILink siap melayani berbagai kebutuhan perbankan nasabah.


BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

11 jam lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.


Bayar Zakat dan Sedekah Bisa Lewat BRImo

11 jam lalu

Bayar Zakat dan Sedekah Bisa Lewat BRImo

Super apps mobile banking milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, BRImo dirancang untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan transaksi keuangan.


Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

11 jam lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".


Pemkab Kediri Prediksi Pembangunan Pasar Ngadiluwih Awal 2025

11 jam lalu

Pemkab Kediri Prediksi Pembangunan Pasar Ngadiluwih Awal 2025

Pemenang tender diperkirakan akhir 2024 dan kontrak pengerjaan sekitar Maret 2025.


Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

12 jam lalu

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

Pelindo harus memastikan BMTH menjadi destinasi yang membuat wisatawan mancanegara bisa tinggal lama di Bali.