TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus kematian akibat Covid-19 terus meningkat. Kemarin, penambahan angka kematian mencapai 111 kasus per hari. Jumlah itu merupakan penambahan tertinggi sejak kasus Omicron masuk ke Indonesia.
Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan mayoritas pasien meninggal adalah warga yang belum divaksin Covid-19 dan pemilik penyakit penyerta alias komorbid.
"Data Kemenkes pada periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien Covid-19 yang meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap," ujar Nadia lewat keterangannya, Senin, 14 Februari 2022.
Kata Nadia, pemerintah terus berjuang keras mencegah lebih banyak lagi korban yang terjadi, salah satunya dengan mendorong vaksinasi. "Vaksinasi, terutama bagi lansia, orang yang memiliki komorbid, dan anak-anak harus dipercepat dan diperluas,'' tuturnya.
Langkah-langkah lainnya yang dilakukan pemerintah dalam mencegah lebih banyak korban akibat Covid-19 adalah pembatasan sosial (PPKM), meningkatkan tes, telusur, dan treatment, serta mempersiapkan rumah sakit dan tenaga kesehatan.
Nadia menyebut jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sampai saat ini tetap terkendali, kendati kasus melonjak. Per 13 Februari, pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional di angka 31 persen.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen di dalam negeri, Kemenkes berkolaborasi dengan pihak swasta serta juga pemerintah negara lain, telah menyebarkan 18.000 oksigen konsentrator ke 34 provinsi. Kemudian, Kemenkes juga tengah membangun 36 generator oksigen, 20 di antaranya sudah terinstalasi di berbagai provinsi di Indonesia dan jumlah ini masih akan terus bertambah.
Kebutuhan tenaga kesehatan untuk menghadapi kondisi terburuk juga tengah dipersiapkan. Kekurangan tenaga kesehatan akan diatasi melalui pengaturan nakes lewat strategi internal dan eksternal rumah sakit.
Strategi internal misalnya dilakukan dengan pengaturan jadwal shift, mobilisasi tenaga kesehatan dari unit lain untuk membantu pelayanan di layanan Covid-19, dan memberdayakan tenaga kesehatan maupun dokter yang sedang melaksanakan isolasi mandiri (OTG) untuk menjalankan konsultasi telemedisin.
Sementara strategi eksternal rumah sakit, dilakukan dengan mobilisasi relawan, memobilisasi tenaga kesehatan RS dari wilayah kasus Covid-19 rendah ke tinggi, memobilisasi mahasiswa akhir di institusi pendidikan kesehatan dan tenaga kesehatan yang bertugas di non faskes atau administrasi kesehatan untuk membantu merawat pasien Covid-19 dengan dipayungi oleh regulasi izin praktek.
Selain itu, demi menekan kasus kematian menjadi lebih banyak lagi, Kemenkes telah menetapkan kebijakan agar hanya masyarakat yang bergejala sedang hingga kritis atau yang memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit. Dengan begitu pasien OTG atau yang bergejala ringan diimbau untuk isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat di tempat-tempat yang disediakan pemerintah seperti di RSDC Wisma Atlet, Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput di Jakarta.
Dalam masa isoman maupun isoter, Kemenkes memberikan layanan konsultasi kesehatan secara gratis baik melalui platform telemedisin maupun dari petugas kesehatan yang ada di Puskesmas. Kemenkes juga menyediakan paket obat dan multivitamin bagi pasien isoman dan isoter secara gratis agar segera pulih.
"Masyarakat diimbau agar memperkuat protokol kesehatan untuk menjaga diri dari tertular Covid-19. Lengkapi vaksinasi dan lakukan vaksinasi booster apabila sudah saatnya menerima booster," ujar Nadia soal kenaikan angka kematian di tengah kasus Omicron.
Baca: Waspadai Omicron meski Gejalanya Ringan, Lakukan Hal Ini
DEWI NURITA