INFO NASIONAL - Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif paling terpukul akibat dampak pandemi Covid-19. Bali, sebagai provinsi yang memiliki kekuatan ekonomi di sektor pariwisata, menjadi salah satu yang terdampak. Hal ini akibat menurunnya jumlah wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.
Untuk itu, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong penguatan kembali sektor pariwisata, khususnya melalui desa wisata dengan memberdayakan koperasi dan UKM.
"Langkah ini tindaklanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang sebelumnya telah ditandatangani, antara Menteri Koperasi dan UKM dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang pengembangan koperasi, dan UMKM bidang pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, pada acara penandatanganan perjanjian kerjasama antara LPDB-KUMKM dengan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Kuta, Bali, Kamis 3 Februari lalu.
Di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) tentang Penjajakan Potensi Ekonomi Desa Wisata dan Persampahan Melalui Wadah Koperasi itu, Supomo menambahkan banyak kementerian/lembaga menggulirkan aneka programnya agar pariwisata Bali bisa bangkit kembali. "Kami akui, Bali pusat unggulan pariwisata Indonesia. Bali juga memiliki daya tarik tersendiri, baik bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Maka, sangat tepat bila LPDB-KUMKM juga lakukan sesuatu di Bali," katanya.
Menurut Supomo, industri pariwisata, khususnya di Bali, harus diperkuat karena memiliki banyak dampak ke hampir seluruh sendi ekonomi masyarakat. "Ada desa wisata, kuliner, kerajinan khas daerah, toko oleh-oleh, yang semuanya dijalankan pelaku koperasi dan UMKM," ujarnya
Selain desa wisata, industri persampahan juga memiliki aspek penting. Hal ini sejalan dengan topik utama yang diangkat Indonesia dalam Presidensi G20, yang salah satunya Transisi Energi. Pemerintah berencana akan membuat prototipe atau percontohan, termasuk dukungan finansialnya. "Melalui diskusi ini, kami juga berharap dapat menggali potensi-potensi yang dapat dikembangkan dari aspek pengolahan persampahan, dalam rangka mendukung program pemerintah," kata Supomo.
Berdasarkan kajian Bappenas, nilai investasi dari industri daur ulang plastik di Indonesia mencapai Rp 20 triliun, dengan perkiraan penyeraan tenaga kerja sebanyak 100 ribu orang. "Hal ini potensi yang dapat ditangkapoleh koperasi maupun UKM di sektor persampahan," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Fajar Hutomo menegaskan pengembangan Desa Wisata di seluruh Indonesia merupakan program prioritas yang sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo.Ada sekitar 244 Desa Wisata yang bakal dikembangkan dan diperkuat melalui aneka program lintas kementerian/kembaga. "Karena, potensi Desa Wisata itu sangat besar dan masih bisa dikembangkan. Di sana ada wisata alam, wisata budaya, hingga produk-produk unggulan khas daerah masing-masing," katanya.
Bagi Fadjar, perjanjian kerjasama dengan LPDB-KUMKM bisa menjadi alternatif pembiayaan bagi pelaku koperasi dan UMKM yang mengelola Desa Wisata. Saat ini, pemerintah pusat tengah menjalankan program fasilitasi akses pembiayaan untuk pelaku usaha di masing-masing desa wisata tersebut. Program pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tanpa jaminan mencapai Rp100 juta.
Menurut Fadjar, daya saing desa wisata perlu ditingkatkan dengan meningkatkan kredibilitas dan kapasitas pemberdayaan bagi unit usaha di Desa Wisata tersebut. “Secara personal pelaku usaha perlu mandiri membangun ekosistem dan terus meningkatkan kredibilitas, supaya layak investasi dan mendapatkan pendanaan dari pihak ketiga," katanya.
Fadjar menerangkan pengembangan desa wisata ini berada di bawah payung program Sustainable Tourism atau pariwisata berkelanjutan. Hal itu menjadi kunci utama agar pariwisata tidak hanya dinikmati ekslusif oleh kalangan pemodal.“Pariwisata berkelanjutan harus bisa memajukan masyarakat sekitar, memperhatikan kelestarian alam, serta pelestarian kebudayaan yang hidup di tengah masyarakat,” ujarnya.(*)