TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo mengatakan pemerintah telah siap menghadapi gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron. Ia menyebut pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19.
Salah satunya ialah kesiapan vaksin Covid-19 dan obat-obatan. Abraham merinci ada 318 juta lebih vaksin dan hampir 80 juta obat-obatan yang sudah disiapkan untuk menghadapi gelombang Omicron.
"Obat-obatan itu, Favipiravir sekitar 25 juta lebih, Remdesivir hampir 1 juta injeksi, Molnupiravir 200 ribuan kapsul, dan multivitamin sekitar 52 ribu sekian," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 4 Februari 2022.
Per minggu lalu, kata dia, testing sudah mencapai 351.442 per hari dan tracing 10,87 rasio kontak erat. Kesiapan kasur pasien juga dinaikkan dari 82.168 menjadi 150 ribu. "Untuk Isolasi terpusat ada 76.636 unit," kata dia.
Ia mengklaim persiapan sudah dilakukan bahkan sebelum terjadinya transmisi lokal dan lonjakan kasus. Ketika Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan Omicron sebagai Variant of Concern pada 26 November 2021, kata dia, pemerintah langsung memperketat karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri.
Diantaranya dengan memperpanjang masa karantina menjadi 14 hari. Sehingga, kata dia, pemerintah bisa belajar karakteristik Omicron dengan lebih baik dari negara lain. "Kita lebih tahu apa yang harus disiapkan," ujarnya.
Menurut dia, Indonesia termasuk negara yang belakangan terkena Omicron, yakni negara ke delapan puluh. "Banyak negara maju yang kemasukan Omicron lebih dulu daripada Indonesia," terang Abraham.
Adapun per hari ini, kasus Covid-19 di Tanah Air tercatat kembali naik. Kasus konfirmasi tercatat bertambah sebesar 32.211 kasus atau lebih tinggi dibandingkan Kamis lalu yang sebesar 27.197 kasus konfirmasi.
Dalam laporan resminya, Satgas Covid-19 melaporkan jumlah kasus aktif mencapai 140 ribu atau naik 24 ribu kasus per hari ini. Lalu pasien sembuh juga bertambah menjadi 7 ribu orang dan kasus meninggal naik 42 orang.
Sejauh ini, tiga daerah masih menjadi lokasi kasus Covid-19 terbanyak. Mulai dari DKI Jakarta 55 ribu kasus, Jawa Barat sebanyak 23 ribu kasus, dan Banten 23 ribu kasus.
Baca: Naik Lagi, Kasus Covid-19 Bertambah 32 Ribu per 4 Februari